Neraca pembayaran kuartal III diprediksi surplus



Jakarta. Neraca pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III-2016 diperkirakan kembali mencatatkan surplus. Bahkan, surplus di kuartal ini diperkirakan akan lebih besar ketimbang surplus NPI pada kuartal II-2016.

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan, surplus NPI pada kuartal III-2016 sejalan dengan kenaikan cadangan devisa Indonesia. Per akhir September 2016, posisi cadangan devisa meningkat menjadi US$ 115,7 miliar.

Dengan demikian, selama kuartal III-2016, cadangan devisa bertambah US$ 5,9 miliar. Jumlah tersebut naik dua kali lipat dari cadangan devisa kuartal III-2016 yang sebesar US$ 2,3 miliar. "Kira-kira sekitar itu surplusnya. Selisih cadangan devisa itu biasanya sudah hitung keluar masuk dana," kata Lana kepada KONTAN, akhir pekan lalu.


Menurut Lana, surplus NPI ini ditopang oleh masuknya dana ke investasi portofolio. Sejak awal tahun hingga saat ini, lanjut Lana, arus modal asing yang masuk (capital inflow) selalu lebih tinggi dibanding periode yang sama pada tahun lalu, meski dana yang masuk dari program amnesti pajak pemerintah belum berdampak besar terhadap cadangan devisa.

"Kalau ditukar ke rupiah, itu (dana repatriasi) bisa menjadi cadangan devisa," tambah Lana.

Di sisi lain, Lana melihat kinerja impor hingga kini masih belum maksimal. Sehingga, defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) tidak terlalu lebar dibanding kuartal II-2016. Dengan demikian, besarnya capital inflow di kuartal III-2016 diperkirakan masih mampu menutup CAD.

Sekadar informasi, pada kuartal II-2016, NPI tercatat surplus US$ 2,2 miliar, setelah mencatat defisit US$ 0,3 miliar pada kuartal I-2016. Surplus tersebut sejalan dengan kenaikan cadangan devisa selama kuartal II-2016 yang sebesar US$ 2,3 miliar.

Pada kuartal II-2016, CAD tercatat US$ 4,7 miliar atau 2% dari produk domestik bruto (PDB). Angka ini sedikit membaik dibanding defisit transaksi berjalan pada kuartal I-2016 yang sebesar US$ 4,8 miliar atau 2,2% dari PDB.

Di sisi lain, surplus transaksi modal dan finansial tercatat US$ 7,4 miliar, meningkat signifikan dibanding surplus pada kuartal II-2016 yang sebesar Rp 4,6 miliar.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo memperkirakan CAD kuartal III-2016 mencapai 2,4% dari PDB. Proyeksi tersebut lebih lebar dari perkiraan BI sebelumnya sebesar 2,3% dari PDB.

Sementara itu, Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara memproyeksi, posisi cadangan devisa akan terus meningkat sejalan dengan realisasi dana repatriasi amnesti pajak ke dalam cadangan devisa yang saat ini belum maksimal. Jika demikian, NPI kuartal IV-2016 juga akan berpotensi surplus.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto