SYDNEY. Secara tak terduga, neraca perdagangan Australia pada bulan Juli mengalami defisit. Salah satu penyebab utamanya adalah meningkatnya impor minyak dan turunnya ekspor.Menurut laporan pemerintah Australia yang dirilis hari ini, neraca perdagangan mengalami defisit sebesar A$ 717 juta atau US$ 596 juta. Kondisi ini berbanding terbalik pada bulan Juni, di mana neraca Australia mengalami surplus mencapai A$ 351 juta. Selain itu, 24 ekonom yang disurvei Bloomberg memprediksi, neraca perdagangan Negeri Kanguru tersebut pada bulan Juli mengalami surplus sebesar A$ 50 juta. Turunnya angka perdagangan diperkirakan bakal semakin memperlambat laju ekonomi Australia. Padahal, pada kuartal II, laju perekonomian sudah mengalami perlambatan yang terburuk dalam tiga tahun terakhir yang disebabkan rendahnya daya beli masyarakat. Catatan saja, pada bulan Juli, tingkat ekspor turun 1% menjadi A$ 22,9 miliar seiring turunnya pengiriman hasil pertanian sebesar 3% dan ekspor batubara anjlok 9%.
Neraca Perdagangan Australia Bulan Juli Defisit
SYDNEY. Secara tak terduga, neraca perdagangan Australia pada bulan Juli mengalami defisit. Salah satu penyebab utamanya adalah meningkatnya impor minyak dan turunnya ekspor.Menurut laporan pemerintah Australia yang dirilis hari ini, neraca perdagangan mengalami defisit sebesar A$ 717 juta atau US$ 596 juta. Kondisi ini berbanding terbalik pada bulan Juni, di mana neraca Australia mengalami surplus mencapai A$ 351 juta. Selain itu, 24 ekonom yang disurvei Bloomberg memprediksi, neraca perdagangan Negeri Kanguru tersebut pada bulan Juli mengalami surplus sebesar A$ 50 juta. Turunnya angka perdagangan diperkirakan bakal semakin memperlambat laju ekonomi Australia. Padahal, pada kuartal II, laju perekonomian sudah mengalami perlambatan yang terburuk dalam tiga tahun terakhir yang disebabkan rendahnya daya beli masyarakat. Catatan saja, pada bulan Juli, tingkat ekspor turun 1% menjadi A$ 22,9 miliar seiring turunnya pengiriman hasil pertanian sebesar 3% dan ekspor batubara anjlok 9%.