JAKARTA. Kinerja ekspor yang tak kunjung menguat membuat pemerintah pesimis akan terjadi surplus perdagangan sampai akhir tahun ini. Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan bahkan memperkirakan surplus perdagangan baru terjadi setelah 2014 mendatang. Kepala BKF Kementerian Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, surplus neraca perdagangan sangat tergantung ekspor. "Jika ekspor masih terganggu oleh penurunan harga komoditas seperti yang terjadi sekarang, maka defisit neraca perdagangan masih terus terjadi," katanya, pekan lalu. Sebagai gambaran, neraca perdagangan Indonesia tahun ini memang terus mengalami defisit. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada Mei 2013, defisit neraca perdagangan mencapai US$ 590,4 juta. Jika dilihat sepanjang Januari 2013 sampai Mei 2013, maka defisit neraca dagang sudah US$ 2,5 miliar.
Neraca perdagangan baru bisa surplus setelah 2014
JAKARTA. Kinerja ekspor yang tak kunjung menguat membuat pemerintah pesimis akan terjadi surplus perdagangan sampai akhir tahun ini. Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan bahkan memperkirakan surplus perdagangan baru terjadi setelah 2014 mendatang. Kepala BKF Kementerian Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, surplus neraca perdagangan sangat tergantung ekspor. "Jika ekspor masih terganggu oleh penurunan harga komoditas seperti yang terjadi sekarang, maka defisit neraca perdagangan masih terus terjadi," katanya, pekan lalu. Sebagai gambaran, neraca perdagangan Indonesia tahun ini memang terus mengalami defisit. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada Mei 2013, defisit neraca perdagangan mencapai US$ 590,4 juta. Jika dilihat sepanjang Januari 2013 sampai Mei 2013, maka defisit neraca dagang sudah US$ 2,5 miliar.