KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Bank Danamon Wisnu Wardana memperkirakan, neraca perdagangan pada Juli 2021 akan surplus US$ 2,3 miliar, lebih tinggi dari surplus neraca perdagangan bulan Juni 2021 sebesar US$ 1,32 miliar.

Kenaikan surplur neraca dagang seiring ekspor yang terus mempertahankan pertumbuhan yang positif. Wisnu mengatakan, secara bulanan ekspor Indonesia diperkirakan tumbuh 0,5%, didukung ekspansi ke pasar China dan Amerika Serikat.

Ia juga memperkirakan, secara year on year (yoy), pertumbuhan ekspor pada Juli 2021 akan tetap kuat yang sebesar 36,1%, lebih rendah dari bulan sebelumnya yaitu 54,4%. Hal ini disebabkan, pada tahun lalu, ekspor mulai meningkat di semester II 2020.

Baca Juga: Celios prediksi neraca dagang Juli turun karena rendahnya aktivitas ekspor

“Sementara itu, harga komoditas utama seperti batubara dan crude palm oil (CPO) sedikit lebih tinggi sebesar 0,5-1% month on month (mom) pada Juli 2021,” kata Wisnu kepada Kontan.co.id, Jumat (13/8).

Di sisi lain, Wisnu bilang, impor diperkirakan akan turun 5,2% mom karena PPKM darurat selama sebulan lebih. Selain itu, Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur juga akan terkontraksi ke 40,1 pada Juli 2021. Sehingga, impor bahan baku diperkirakan juga akan turun.

Selanjutnya: Ekonom Bank Mandiri ramal surplus neraca perdagangan pada Juli capai US$ 2,89 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat