Neraca perdagangan Indonesia Juni 2019 diprediksi surplus US$ 100 juta-US$ 300 juta



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa pada bulan Juni 2019 mencapai US$ 123,8 miliar atau naik sebesar US$ 3,5 miliar dibandingkan posisi Mei 2019. Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail Zaini memprediksi, kenaikan cadangan devisa menjadi indikasi surplus pada neraca perdagangan di bulan Juni lalu.

Di sisi lain, kenaikan cadangan devisa juga disebabkan net inflow dari pasar modal. Mikail mencatat, terjadi arus modal asing masuk neto ke pasar obligasi dan saham sepanjang bulan Juni 2019. Pada pasar obligasi, arus dana yang masuk sebesar US$ 2,5 miliar

Melihat tren di kuartal pertama 2019, defisit neraca berjalan Indonesia tercatat US$ 7 miliar. Mikail mengatakan, ini berarti rata-rata tiap bulan defisit neraca berjalan Indonesia sekitar US$  2,3 miliar.


“Dengan mengasumsikan arus modal masuk dari saham dan obligasi digunakan untuk menutup defisit neraca berjalan tersebut, maka ada kemungkinan neraca perdagangan Indonesia dapat mencatatkan surplus sebesar US$ 100 juta hingga US$ 300 juta bulan Juni,” terang Mikail, Jumat (12/7).

Mikali memandang, neraca perdagangan yang berlanjut surplus di bulan Juni menjadi salah satu katalis positif bagi BI untuk menurunkan tingkat suku bunga.

"Jika data neraca perdagangan tercatat surplus sebesar ekspektasi kami di atas, kami melihat ada kemungkinan BI akan menurunkan tingkat suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada RDG (Rapat Dewan Gubernur) BI tanggal 17-18 Juli nanti,” tutur dia.

Neraca perdagangan yang mulai mencatatkan surplus, juga dapat menjadi katalis fundamental yang positif bagi nilai tukar rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat