JAKARTA. Neraca perdagangan Januari lalu tercatat surplus sebesar US$ 1,91 miliar. Kontribusi terbesar berasal dari perdagangan nonminyak dan gas (migas). Sementara untuk perdagangan migas masih defisit sebesar US$ 12,55 miliar.Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan mengatakan, perdagangan selalu surplus dengan Singapura, Malaysia, Inggris, Amerika Serikat (AS), Korea Selatan, dan Taiwan. Sementara degan sejumlah negara lainnya seperti Thailand, Jerman, Prancis, China, Jepang, dan Australia masih tercatat defisit. "Defisit terbesar dengan China sebesar US$ 662,5 juta, sedangkan surplus terbesar dengan Malaysia sebesar US$ 578,8 juta. Polanya masih sama," tandasnya, Selasa (1/3).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Neraca perdagangan Januari lalu surplus sebesar US$ 1,91 miliar
JAKARTA. Neraca perdagangan Januari lalu tercatat surplus sebesar US$ 1,91 miliar. Kontribusi terbesar berasal dari perdagangan nonminyak dan gas (migas). Sementara untuk perdagangan migas masih defisit sebesar US$ 12,55 miliar.Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan mengatakan, perdagangan selalu surplus dengan Singapura, Malaysia, Inggris, Amerika Serikat (AS), Korea Selatan, dan Taiwan. Sementara degan sejumlah negara lainnya seperti Thailand, Jerman, Prancis, China, Jepang, dan Australia masih tercatat defisit. "Defisit terbesar dengan China sebesar US$ 662,5 juta, sedangkan surplus terbesar dengan Malaysia sebesar US$ 578,8 juta. Polanya masih sama," tandasnya, Selasa (1/3).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News