KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun 2018, kinerja neraca perdagangan jasa masih mencatat defisit. Bank Indonesia (BI) mencatat, defisit nearaca perdagangan jasa mencapai US$ 7,1 miliar. Dibandingkan tahun sebelumnya, defisit neraca perdagangan jasa memang menurun, yakni 4,3% yoy dari sebelumnya US$ 7,4 miliar. Penurunan defisit lantaran adanya kenaikan surplus pada neraca jasa perjakanan seiring meningkatnya kunjungan wisata mancanegara (wisman) ke Indonesia sebesar 7,7% yoy, dari 12,2 juta kunjungan menjadi 13,1 juta kunjungan pada 2018. Ditilik secara kuartalan, defisit neraca perdagangan jasa pada kuartal-IV 2018 juga lebih kecil, yakni US$ 1,6 miliar, dibandingkan US$ 2 miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Surplus jasa perjalanan akibat pola musiman dan penyelenggaraan event internasional juga menjadi faktor di balik penurunan defisit tersebut.
Neraca perdagangan jasa catat defisit US$ 7,1 miliar di 2018
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun 2018, kinerja neraca perdagangan jasa masih mencatat defisit. Bank Indonesia (BI) mencatat, defisit nearaca perdagangan jasa mencapai US$ 7,1 miliar. Dibandingkan tahun sebelumnya, defisit neraca perdagangan jasa memang menurun, yakni 4,3% yoy dari sebelumnya US$ 7,4 miliar. Penurunan defisit lantaran adanya kenaikan surplus pada neraca jasa perjakanan seiring meningkatnya kunjungan wisata mancanegara (wisman) ke Indonesia sebesar 7,7% yoy, dari 12,2 juta kunjungan menjadi 13,1 juta kunjungan pada 2018. Ditilik secara kuartalan, defisit neraca perdagangan jasa pada kuartal-IV 2018 juga lebih kecil, yakni US$ 1,6 miliar, dibandingkan US$ 2 miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Surplus jasa perjalanan akibat pola musiman dan penyelenggaraan event internasional juga menjadi faktor di balik penurunan defisit tersebut.