JAKARTA. Neraca perdagangan Indonesia Juli 2012 lalu kembali defisit. Kali ini, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat defisit perdagangan mencapai US$ 176,5 juta.Pada Juli lalu, BPS mencatat nilai ekspor Indonesia mencapai sebesar US$ 16,15 miliar. Sementara, nilai impor sebesar US$ 16,33 miliar.Kendati neraca perdagangan Juli lalu defisit, Kepala BPS Suryamin mengatakan, secara kumulatif neraca perdagangan Indonesia masih surplus. Surplus perdagangan Januari hingga Juli lalu mencapai sebesar US$ 335,5 juta.BPS melansir, ekspor Indonesia dari Januari sampai Juli 2012 sebesar US$ 113,11 miliar. Sebanyak 60% masih didominasi sektor industri dengan nilai US$ 68,04 miliar.Dari sektor impor, sepanjang Januari sampai Juli 2012 sebesar US$ 112,78 miliar. Angka tersebut naik sekitar US$ 13 miliar dibanding periode yang sama pada tahun lalu. Impor Indonesia masih didominasi bahan baku/penolong sebesar 72,66% (US$ 81,95 miliar), barang modal 20,28% (US$ 22,87 miliar), dan barang konsumsi 7,06% (US$ 7,96 miliar).Suryamin menerangkan, neraca perdagangan Indonesia defisit dengan Thailand dan Singapura. Namun dengan Malaysia, neraca perdagangan Indonesia masih surplus.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Neraca perdagangan Juli defisit US$ 176,5 juta
JAKARTA. Neraca perdagangan Indonesia Juli 2012 lalu kembali defisit. Kali ini, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat defisit perdagangan mencapai US$ 176,5 juta.Pada Juli lalu, BPS mencatat nilai ekspor Indonesia mencapai sebesar US$ 16,15 miliar. Sementara, nilai impor sebesar US$ 16,33 miliar.Kendati neraca perdagangan Juli lalu defisit, Kepala BPS Suryamin mengatakan, secara kumulatif neraca perdagangan Indonesia masih surplus. Surplus perdagangan Januari hingga Juli lalu mencapai sebesar US$ 335,5 juta.BPS melansir, ekspor Indonesia dari Januari sampai Juli 2012 sebesar US$ 113,11 miliar. Sebanyak 60% masih didominasi sektor industri dengan nilai US$ 68,04 miliar.Dari sektor impor, sepanjang Januari sampai Juli 2012 sebesar US$ 112,78 miliar. Angka tersebut naik sekitar US$ 13 miliar dibanding periode yang sama pada tahun lalu. Impor Indonesia masih didominasi bahan baku/penolong sebesar 72,66% (US$ 81,95 miliar), barang modal 20,28% (US$ 22,87 miliar), dan barang konsumsi 7,06% (US$ 7,96 miliar).Suryamin menerangkan, neraca perdagangan Indonesia defisit dengan Thailand dan Singapura. Namun dengan Malaysia, neraca perdagangan Indonesia masih surplus.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News