KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja mengeluarkan data neraca perdagangan per Juni 2018. Berdasarkan data tersebut, secara kumulatif, ekspor Indonesia Januari-Juni 2018 mencapai US$ 88,02 miliar, tumbuh 10,03% secara year on year (yoy). Sedangkan impor kumulatif Januari-Juni mencapai US$ 89,04 miliar, tumbuh 23,1% yoy. Sehingga, neraca perdagangan Indonesia sepanjang semester satu 2018 mencatat defisit US$ 1,02 miliar, dibanding semester satu 2017 yang mencatat surplus besar mencapai US$ 7,66 miliar. Melihat kondisi tersebut, analis senior Infovesta Utama, Praska Putrantyo menilai, respon pelaku pasar terhadap data tersebut tidak terlalu besar. Itu lantaran di bulan tersebut terdapat banyak libur yang secara tidak langsung belum menunjukan hasil yang maksimal karena terjadi backlog di hari libur yang besar.
Neraca perdagangan Juni 2018 belum banyak berpengaruh ke IHSG
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja mengeluarkan data neraca perdagangan per Juni 2018. Berdasarkan data tersebut, secara kumulatif, ekspor Indonesia Januari-Juni 2018 mencapai US$ 88,02 miliar, tumbuh 10,03% secara year on year (yoy). Sedangkan impor kumulatif Januari-Juni mencapai US$ 89,04 miliar, tumbuh 23,1% yoy. Sehingga, neraca perdagangan Indonesia sepanjang semester satu 2018 mencatat defisit US$ 1,02 miliar, dibanding semester satu 2017 yang mencatat surplus besar mencapai US$ 7,66 miliar. Melihat kondisi tersebut, analis senior Infovesta Utama, Praska Putrantyo menilai, respon pelaku pasar terhadap data tersebut tidak terlalu besar. Itu lantaran di bulan tersebut terdapat banyak libur yang secara tidak langsung belum menunjukan hasil yang maksimal karena terjadi backlog di hari libur yang besar.