KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca perdagangan ke depan masih berpotensi mencatatkan surplus, setelah mengalami defisit selama tiga bulan berturut-turut sejak Desember 2017 hingga Februari 2018. Meski demikian, Core Indonesia menilai struktur neraca perdagangan Indonesia masih sangat rentan mengalami defisit. Direktur Eksekutif Core Indonesia Mohammad Faisal mengatakan, rentannya struktur neraca perdagangan Indonesia lantaran masih lemahnya peran ekspor manufaktur. Setelah mengalami tren kenaikan sejak Januari 2017, ekspor manufaktur dalam tiga bulan terakhir mengalami kontraksi 11%, yaitu dari November yang masih sebesar US$ 11,5 miliar menjadi US$ 19,3 miliar di Februari 2018. Dalam setahun terakhir, yakni Maret 2017 hingga Februari 2018, ekspor manufaktur tumbuh lemah, sebesar 12%.
Neraca perdagangan ke depan berpotensi surplus, tapi...
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca perdagangan ke depan masih berpotensi mencatatkan surplus, setelah mengalami defisit selama tiga bulan berturut-turut sejak Desember 2017 hingga Februari 2018. Meski demikian, Core Indonesia menilai struktur neraca perdagangan Indonesia masih sangat rentan mengalami defisit. Direktur Eksekutif Core Indonesia Mohammad Faisal mengatakan, rentannya struktur neraca perdagangan Indonesia lantaran masih lemahnya peran ekspor manufaktur. Setelah mengalami tren kenaikan sejak Januari 2017, ekspor manufaktur dalam tiga bulan terakhir mengalami kontraksi 11%, yaitu dari November yang masih sebesar US$ 11,5 miliar menjadi US$ 19,3 miliar di Februari 2018. Dalam setahun terakhir, yakni Maret 2017 hingga Februari 2018, ekspor manufaktur tumbuh lemah, sebesar 12%.