JAKARTA. Neraca perdaganga atau trade balance Indonesia di bulan November 2013 kembali mengalami surplus. Berdasarkan perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan di bulan November mencapai US$ 776,8 juta.Hal ini disebabkan adanya kenaikan di sisi ekspor. Di sisi lain, impor pada bulan November malah turun. Menurut Kepala BPS Suryamin, ekspor Indonesia di bulan November 2013 mencapai US$ 15,93 miliar.Jika dibandingkan bulan Oktober 2013, ekspor mengalami kenaikan 1,45%. Jika dilihat berdasarkan komponen ekspor, untuk ekspor komoditas minyak dan gas bumi (migas) naik 1,15%. Pada bulan Oktober, ekspor migas hanya US$ 2,72 miliar, sedangkan di bulan November ekspor migas mencapai US$ 2,75 miliar.Sedangkan untuk ekspor nonmigas juga mengalami kenaikan 1,51%. Pada bulan Oktober ekspor non migas mencapai US$ 12,98 miliar, sedangkan ekspor non migas di bulan November mencapai US$ 13,18 miliar.Sementara itu, di sisi impor, pada bulan November mengalami penurunan 3,35% dari bulan Oktober 2013. Pada bulan Oktober impor mencapai US$ 15,12 miliar. Penurunan impor ini dipengaruhi oleh menciutnya angka impor non migas menjadi US$ 11,21 miliar, dari US$ 12,2 miliar di bulan Oktober 2013.Meski menurun, impor migas masih mengalami kenaikan cukup besar, yaitu 13,39% dari US$ 3,47 miliar menjadi US$ 3,94 miliar. "Ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah untuk mengurangi impor migas," kata Suyamin, Kamis (2/1) di Jakarta.Meski demikian, Suryamin menambahkan, tren membaiknya neraca perdagangan bisa terus berlanjut. Kuncinya adalah dengan menjaga pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan produktivitas supaya ekspor bisa digenjot.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Neraca perdagangan November 2013 kembali surplus
JAKARTA. Neraca perdaganga atau trade balance Indonesia di bulan November 2013 kembali mengalami surplus. Berdasarkan perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan di bulan November mencapai US$ 776,8 juta.Hal ini disebabkan adanya kenaikan di sisi ekspor. Di sisi lain, impor pada bulan November malah turun. Menurut Kepala BPS Suryamin, ekspor Indonesia di bulan November 2013 mencapai US$ 15,93 miliar.Jika dibandingkan bulan Oktober 2013, ekspor mengalami kenaikan 1,45%. Jika dilihat berdasarkan komponen ekspor, untuk ekspor komoditas minyak dan gas bumi (migas) naik 1,15%. Pada bulan Oktober, ekspor migas hanya US$ 2,72 miliar, sedangkan di bulan November ekspor migas mencapai US$ 2,75 miliar.Sedangkan untuk ekspor nonmigas juga mengalami kenaikan 1,51%. Pada bulan Oktober ekspor non migas mencapai US$ 12,98 miliar, sedangkan ekspor non migas di bulan November mencapai US$ 13,18 miliar.Sementara itu, di sisi impor, pada bulan November mengalami penurunan 3,35% dari bulan Oktober 2013. Pada bulan Oktober impor mencapai US$ 15,12 miliar. Penurunan impor ini dipengaruhi oleh menciutnya angka impor non migas menjadi US$ 11,21 miliar, dari US$ 12,2 miliar di bulan Oktober 2013.Meski menurun, impor migas masih mengalami kenaikan cukup besar, yaitu 13,39% dari US$ 3,47 miliar menjadi US$ 3,94 miliar. "Ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah untuk mengurangi impor migas," kata Suyamin, Kamis (2/1) di Jakarta.Meski demikian, Suryamin menambahkan, tren membaiknya neraca perdagangan bisa terus berlanjut. Kuncinya adalah dengan menjaga pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan produktivitas supaya ekspor bisa digenjot.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News