Neraca perdagangan RI Surplus US$ 4,53 Miliar pada Maret 2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca perdagangan Indonesia masih mencetak surplus pada bulan Maret 2022. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, keuntungan neraca perdagangan pada bulan laporan sebesar US$ 4,53 miliar.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, surplus neraca perdagangan pada Maret 2022 ini menandakan kinerja perdagangan yang mencetak surplus selama hampir 2 tahun terakhir.

“Ini merupakan surplus yang beruntun selama 23 bulan terakhir. Jadi, selama 23 bulan berturut-turut, neraca perdagangan kita memang masih mencetak surplus,” kata Margo dalam paparan kinerja Ekspor Impor Maret 2022, Senin (18/4) via video conference.


Baca Juga: BPS: Kinerja Impor Meningkat pada Maret 2022 Sebesar US$ 21,97 miliar

Dari data BPS, surplus neraca perdagangan ini disebabkan oleh nilai ekspor yang masih lebih besar daripada nilai impor. Seperti kita tahu, nilai ekspor pada bulan laporan sebesar US$ 26,50 miliar dan nilai impor tercatat US$ 21,97 miliar.

Bila menilik dari komoditas non minyak dan gas (non migas), Margo menyebut surplus neraca perdagangan ini berasal dari komoditas bahan bakar mineral (HS 27), lemak dan minyak hewan nabati (HS 15), dan besi dan baja (HS 72).

“Itu tadi adalah tiga komoditas non migas yang paling memberi andil pada surplus di bulan Maret 2022,” tegas Margo.

Kemudian, surplus neraca perdagangan ini juga dipengaruhi oleh kinerja surplus dengan negara-negara mitra dagang. Seperti surplus terbesar dari negara Amerika Serikat (AS) sebesar US4 2,03 miliar yang dipengaruhi oleh komoditas lemak dan minyak hewan nabati (HS 15) serta alas kaki (HS 64).

Disusul neraca perdagangan dengan negara India yang sebesar US$ 1,21 miliar yang disumbang oleh bahan bakar mineral (HS 27) dan lemak dan minyak hewan nabati (HS 15). Kemudian ada juga negara Filipina dengan surplus neraca dagang sebesar US$ 916,9 juta.

Baca Juga: Nilai Ekspor RI Meningkat US$ 26,50 Miliar pada Maret 2022

Dengan demikian, bila ditarik dari awal tahun 2022 hingga Maret 2022, surplus neraca perdagangan tercatat sebesar US$ 9,33 miliar.

Nilai ini jauh lebih besar dari capaian surplus pada periode sama tahun sebelumnya yang sebesar US$ 5,52 miliar dan bila dibandingkan dengan periode Januari 2022 yang sebesar US$ 2,54 miliar.

“Ini cukup tinggi dan mudah-mudahan tren ini terus meningkat sehingga memberi dampak pada pemulihan ekonomi Indonesia,” tandas Margo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto