KONTAN.CO.ID - JAKARTA. David Sumual, Ekonom Bank Central Asia (BCA) memprediksi neraca perdagangan pada September 2018 ini defisit US$ 600 juta. Penyebabnya, impor bahan bakar minyak (BBM) yang masih tinggi. "Impor masih cukup tinggi terutama bahan baku, termasuk BBM," ungkap David kepada Kontan.co.id, Minggu (14/10). Proyeksi tersebut lebih tipis dibandingkan kondisi neraca perdagangan pada Agustus 2018 yang defisit sebesar US$ 1,02 miliar. Penyebab defisit pada Agustus lalu karena nilai ekspor yang menurun sebanyak 2,9% dari bulan sebelumnya atau senilai US$ 15,82 miliar.
Neraca Perdagangan September 2018 diproyeksikan defisit US$ 600 juta
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. David Sumual, Ekonom Bank Central Asia (BCA) memprediksi neraca perdagangan pada September 2018 ini defisit US$ 600 juta. Penyebabnya, impor bahan bakar minyak (BBM) yang masih tinggi. "Impor masih cukup tinggi terutama bahan baku, termasuk BBM," ungkap David kepada Kontan.co.id, Minggu (14/10). Proyeksi tersebut lebih tipis dibandingkan kondisi neraca perdagangan pada Agustus 2018 yang defisit sebesar US$ 1,02 miliar. Penyebab defisit pada Agustus lalu karena nilai ekspor yang menurun sebanyak 2,9% dari bulan sebelumnya atau senilai US$ 15,82 miliar.