JAKARTA. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang terus meningkat sepanjang tahun 2013 mampu membuat neraca perdagangan jasa dari sektor pariwisata surplus sebesar US$ 2 miliar. Hal ini menjadi pertanda baik bagi pariwisata Indonesia. “Di saat yang lain defisit, kita malah surplus. Ini pencapaian yang bagus,” kata Mari Elka Pangestu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (3/3). Sedangkan untuk pencapaian devisa hingga saat ini sudah sebesar US$ 9,337 miliar. Angka tersebut meningkat dibanding tahun 2012 sebesar US$ 8,324 miliar. “Pariwisata menjadi penyumbang devisa terbesar keempat,” tambahnya. Kenaikan itu menjadikan sektor pariwisata sebagai satu-satunya sektor yang mampu menekan defisit neraca pembayaran nasional. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memang tengah giat-giatnya melakukan berbagai promosi wisata untuk menarik wisman agar datang ke Indonesia. Hal ini berhubungan dengan target pertumbuhan wisman yang ditargetkan bertambah sekitar 6,8% tahun ini. Banyaknya event internasional yang digelar menjadi salah satu upaya. Event yang berkaitan dengan kuliner, musik, film dan fashion selalu memiliki daya tarik. Sebut saja Indonesian Fashion Week dan Java Jazz yang selalu dipenuhi pengunjung. Selain itu, promosi wisata Indonesia tak hanya dilakukan dengan menarik langsung wisman untuk datang ke event di Indonesia. Kemenparekraf juga melaksanakan event di luar negeri sebagai ajang promosi. Misalnya pada event ITB di Berlin, Indonesia memperkenalkan 30 ikon kuliner.
Neraca sektor pariwisata surplus US$ 2 miliar
JAKARTA. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang terus meningkat sepanjang tahun 2013 mampu membuat neraca perdagangan jasa dari sektor pariwisata surplus sebesar US$ 2 miliar. Hal ini menjadi pertanda baik bagi pariwisata Indonesia. “Di saat yang lain defisit, kita malah surplus. Ini pencapaian yang bagus,” kata Mari Elka Pangestu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (3/3). Sedangkan untuk pencapaian devisa hingga saat ini sudah sebesar US$ 9,337 miliar. Angka tersebut meningkat dibanding tahun 2012 sebesar US$ 8,324 miliar. “Pariwisata menjadi penyumbang devisa terbesar keempat,” tambahnya. Kenaikan itu menjadikan sektor pariwisata sebagai satu-satunya sektor yang mampu menekan defisit neraca pembayaran nasional. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memang tengah giat-giatnya melakukan berbagai promosi wisata untuk menarik wisman agar datang ke Indonesia. Hal ini berhubungan dengan target pertumbuhan wisman yang ditargetkan bertambah sekitar 6,8% tahun ini. Banyaknya event internasional yang digelar menjadi salah satu upaya. Event yang berkaitan dengan kuliner, musik, film dan fashion selalu memiliki daya tarik. Sebut saja Indonesian Fashion Week dan Java Jazz yang selalu dipenuhi pengunjung. Selain itu, promosi wisata Indonesia tak hanya dilakukan dengan menarik langsung wisman untuk datang ke event di Indonesia. Kemenparekraf juga melaksanakan event di luar negeri sebagai ajang promosi. Misalnya pada event ITB di Berlin, Indonesia memperkenalkan 30 ikon kuliner.