KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Neraca transaksi berjalan atau current account Indonesia diperkirakan akan mengalami defisit hingga kuartal II-2024. Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, defisit neraca transaksi berjalan akan mencapai 0,38% dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal I 2024. “Current account pada kuartal I-2024 kami prediksi akan defisit 0,38% dari PDB,” tutur Josua kepada Kontan, Selasa (23/4).
Baca Juga: Defisit Neraca Transaksi Berjalan Diperkirakan Capai 0,61% dari PDB pada Kuartal I Perkiraan tersebut sejalan dengan surplus neraca perdagangan yang mencapai US$ 7,31 miliar pada kuartal I 2024. Nilai tersebut turun dari surplus neraca perdagangan pada kuartal I-2023 yang mencapai US$ 12,11 miliar. Adapun defisit neraca transaksi berjalan ini diprediksi akan meningkat pada kuartal II 2024. Josua menyebut, defisit neraca transaksi berjalan pada kuartal II-2024 akan melebar menjadi 0,92% dari PDB. Perkiraan tersebut sejalan dengan prediksinya yang menyatakan bahwa surplus neraca perdagangan pada kuartal II 2024 akan terus menyusut, atau mencapai US$ 6,11 miliar.