Neraca Transaksi Berjalan Kuartal II-2023 Defisit, Begini Dampaknya pada Rupiah



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Neraca transaksi berjalan berbalik defisit pada kuartal II-2023, setelah mencatat surplus selama beberapa kuartal terakhir. 

Bank Indonesia (BI) mencatat, defisit neraca transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) pada kuartal II-2023 sebesar US$ 1,9 miliar atau 0,5% produk domestik bruto (PDB). 

Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Wahyu Agung Nugroho mengungkapkan, CAD yang ada tidak akan membahayakan pergerakan nilai tukar rupiah. 


Baca Juga: Harga Komoditas Turun, Neraca Transaksi Berjalan Kuartal II Berbalik Defisit

"Tidak. Ini merupakan defisit biasa saja, dan masih rendah. Masih jauh di bawah CAD yang aman," terang Wahyu saat ditemui awak media di Senayan JCC, Selasa (22/8). 

Wahyu menekankan, timbulnya CAD pada kuartal II-2023 juga seiring dengan aktivitas ekonomi yang membaik. Sehingga, dampaknya pada rupiah tidak signifikan. 

Adapun rupiah di pasar spot memang menguat pada perdagangan pagi ini. Pada pukukl 09.17 WIB, rupiah spot berada di level Rp 15.318 per dolar AS. 

Baca Juga: Ekonom Bank Mandiri Optimistis Pertumbuhan Ekonomi RI Capai 5,04% pada 2023

Rupiah pada pagi hari ini menguat 0,05% bila dibandingkan dengan penutupan pada hari Senin (21/8) yang di kisaran  Rp 15.325 per dolar AS. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli