Nestle operasikan pabrik anyar 2013



KARAWANG. PT Nestle Indonesia siap mengoperasikan pabrik terbaru di Karawang, Jawa Barat tahun 2013. Produsen susu Milo, Dancow, dan bubur bayi Cerelac itu menyiapkan modal senilai US$ 200 juta untuk pabrik keempatnya itu. Arshad Chaudry, Presiden Direktur Nestle Indonesia menjelaskan, pabrik baru ini nantinya akan menjadi basis produksi susu Nestle di kawasan Asia Tenggara. Menurut Arshad, pembangunan pabrik di Karawang merupakan investasi kedua Nestle tahun ini. Ia mengatakan, Nestle berani berinvestasi di Indonesia karena perekonomian dalam kondisi stabil.

Arshad menerngkan, luas pabrik Nestle di Karawang mencapai 28,8 hektare (ha). Kelak pabrik baru ini bakal menciptakan lapangan kerja bagi 600 orang. Adapun kapasitas produksi olahan susu di pabrik ini mencapai 65.000 ton per tahun.

Arshad yakin produksi ini dapat terserap pasar. Sebab, kebutuhan konsumsi susu setiap tahunnya selalu meningkat. Sementara, sebagian bahan baku dan produk jadi Nestle masih diimpor. "Selama ini produk Cerelac dan Milo di Indonesia masih impor dari Malaysia," ujar Arshad dalam acara peletakan batu pertama pabrik Nestle di Karawang, Senin (12/9). Sebelum pembangunan pabrik Karawang, Maret lalu, Nestle pun memperluas pabrik di Kejayan, Pasuruan, Jawa Timur. Untuk perluasan pabrik di Kejayan, Nestle menggelontorkan investasi hingga US$ 100 juta. Nestle menargetkan pabrik di Karawang beroperasi pada kuartal pertama tahun 2013. Saat ini dalam tahap penanaman tiang pancang atau groundbreaking. Menteri Perindustrian, Mohammad Suleman Hidayat menilai, ekspansi perusahaan susu di Indonesia membuktikan membaiknya iklim investasi di Tanah Air. "Berdirinya pabrik baru memberi nilai tambah bagi industri dalam negeri, sehingga kita enggak melulu impor untuk penuhi kebutuhan," kata Hidayat. Ia memandang, pembangunan pabrik susu di Indonesia prospektif. Sebab, konsumsi susu di Indonesia masih rendah, yakni 11,09 liter per kapita per tahun. Jumlah ini lebih rendah dari konsumsi susu rata-rata di Asia Tenggara yang mencapai 20 liter per tahun. Hidayat pun berharap pembangunan pabrik dapat meningkatkan ekspor produk susu ke luar negeri.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Test Test