Net sell asing hanya sementara



Meski Indeks Harga Saham Gabungan mencatatkan rekor all time high, ternyata investor asing masih membukukan penjualan bersih atau net sell. Menurut pendapat saya, hal ini menjadi indikator bahwa investor lokal memiliki keyakinan yang lebih besar terhadap perekonomian saat ini.

Sebagai pengingat saja, kebijakan Bank Indonesia yang memangkas suku bunga acuan (BI-7 Day Repo Rate) dua kali berturut-turut memiliki dampak positif untuk mengendurkan pasar. Hal tersebut tecermin dengan melihat pasar saham sebagai indikator paling jelas. Saya sepakat perekonomian Indonesia akan terus bertumbuh.

Fakta bahwa bank sentral di sejumlah negara sekarang mulai menormalisasi pelonggaran kebijakan moneternya (quantitative easing). Meski demikian, permasalahannya adalah investor tidak mengetahui seberapa cepat bank sentral global akan memperketat kebijakan tersebut. Dengan adanya ketidakpastian ini, maka investor asing mengambil posisi di depan.


Selanjutnya, ada fakta bahwa pasar saham di Indonesia mulai memperbaharui rekor historikalnya. Hal ini menjadi alasan yang bagus bagi investor asing untuk mengunci keuntungannya di Indonesia.

Saya menilai, tak ada posisi ideal komposisi dana asing di pasar Indonesia. Meski harus diakui bahwa saat ini investor asing masih memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap arah IHSG. Kebanyakan investor asing adalah investor yang sedang berada dalam posisi buy dan hold yang memiliki posisi dengan horizon yang lebih panjang terhadap pasar.

Meski demikian, net sell asing yang terjadi belakangan ini bukan berarti investor asing tengah beramai-ramai keluar dari pasar Indonesia.

Saya melihat bahwa posisi net sell para pemodal asing ini hanya bersifat sementara. Di masa mendatang saya berharap bisa melihat penurunan tekanan jual investor asing di pasar saham Indonesia, dengan adanya kejelasan lebih lanjut dari kebijakan bank sentral global.              

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Adi