Net sell asing Rp 1,38 triliun, IHSG turun lima hari berturut-turut



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali tak berdaya di hari kelima di tengah penguatan bursa regional, Rabu (13/2). Mengutip RTI, indeks terkoreksi 0,11% atau 7.209 poin ke level 6.419,116.

Tercatat 208 saham memerah, 218 saham menghijau dan 117 saham stagnan. Volume perdagangan 15,46 miliar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 9,56 triliun.

Tiga indeks sektoral membebani laju IHSG. Yakni keuangan turun 0,87%, infrastruktur turun 0,74%, dan barang konsumsi turun 0,15%.


Di samping itu, asing kembali mencatatkan net sell yang cukup besar. Di pasar reguler, net sell asing Rp 970,818 miliar dan Rp 1,382 triliun keseluruhan pasar.

Saham-saham top losers LQ45 antara lain:

PT PP (Persero) Tbk (PTPP) turun 3,26% ke Rp 2.080

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) turun 2,90% ke Rp 2.340

PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) turun 2,87% ke Rp 2.030

Saham-saham top gainers LQ45 antara lain:

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik 5,21% ke Rp 1.010

PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) naik 3,24% ke Rp 5.575

PT Semen Indonesai (Persero) Tbk (SMGR) naik 3,05% ke Rp 12.675

Hari ini, bursa saham Asia mencapai level tertinggi lebih empat bulan pada perdagangan Rabu (13/2). Sentimen optimisme perundingan Amerika Serikat (AS) dan China masih faktor utamanya.

Mengutip Reuters, indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,6% ke level tertinggi sejak awal Oktober dan indeks Nikkei Jepang naik 1,3% ke level tertinggi delapan pekan.

Sementara, Shanghai Composite dan CSI 300 China naik sekitar 2% ke level tertinggi multi-bulan, dengan saham teknologi informasi (TI) memimpin kenaikan. Di sisi lain, bursa saham Eropa diperkirakan juga akan dibuka lebih tinggi.

Penguatan pasar regional mengikuti jejak Wall Street, di mana Dow dan Nasdaq masing-masing menguat sekitar 1,5% semalam karena optimisme atas negosiasi perdagangan AS dan China dan kesepakatan belanja sementara AS untuk mencegah penutupan sebagian pemerintahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto