Net sell asing Rp 175,3 miliar, IHSG tetap tegar!



JAKARTA. Langkah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) semakin mantap di zona hijau pada sesi II, Selasa (24/1). Hingga akhirnya, pada pukul 16.00 WIB, indeks mencatatkan kenaikan 0,78% menjadi 5.292,08.

Ada 180 saham yang melompat. Sementara, jumlah saham yang turun sebanyak 141 saham dan 102 saham lainnya tak berubah posisi.

Volume transaksi perdagangan sore ini melibatkan 17,052 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 6,514 triliun.


Sementara itu, sembilan sektor menyokong pergerakan positif indeks. Tiga sektor dengan kenaikan terbesar antara lain: sektor perdagangan naik 1,42%, sektor infrastruktur naik 1,4%, dan sektor barang konsumen naik 1,31%.

Saham-saham indeks LQ 45 yang berada di jajaran top gainers di antaranya: PT Hanson International Tbk (MYRX) naik 4,52% menjadi Rp 162, PT Elnusa Tbk (ELSA) naik 4,05% menjadi Rp 462, dan PT United Tractors Tbk (UNTR) naik 3,75% menjadi Rp 22.800.

Sedangkan di posisi top losers indeks LQ 45, terdapat saham-saham: PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun 6,94% menjadi Rp 805, PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) turun 3,42% menjadi Rp 11.300, dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) turun 2,56% menjadi Rp 570.

Investor asing terlihat mencatatkan melakukan penjualan bersih (net sell) Rp 175,3 miliar di seluruh market dan Rp 126,6 miliar di pasar reguler.

Asia masih mixed

Wajah bursa Asia tampil beragam pada transaksi perdagangan siang ini (24/1). Data yang dihimpun CNBC menunjukkan, pada pukul 12.20 waktu Singapura, indeks Kospi Korea Selatan mencatatkan penurunan 0,21%.

Di sisi lain, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang turun 0,43%. Saham Takata melorot 7,07% setelah sebelumnya anjlok 13% lebih. Sejak penutupan Rabu pekan lalu, saham Takata sudah terhempas 49%.

Sedangkan di China, indeks Shanghai Composite berhasil naik 0,09%. Adapun indeks Shenzen Composite turun 0,193, dan indeks Hang Seng naik 0,37%.

Kenaikan juga dialami indeks ASX 200 Australia yang ditutup naik 0,72% menjadi 5.651,6. Sektor bahan baku menjadi penyokong indeks dengan kenaikan 2,65%.

Sejumlah saham pertambangan utama melaju. Sebut saja saham Rio Tinto yang naik 3,62%. Fortescue Metals naik 5,4%, dan BHP Billiton Ltd naik 2,5%.

Bursa Asia bergerak mixed seiring pergerakan dollar yang melemah akibat ketidakpastian mengenai kebijakan Presiden AS Donald Trump dan aksi penarikan diri AS dari kesepakatan perdagangan Trans Pacific Partnership.

Keluarnya AS dari kesepakatan TPP memang merupakan janji Trump saat berkampanye, dengan alasan untuk melindungi pekerja Amerika. Padahal, sebelumnya, kesepakatan dengan 12 negara itu merupakan usulan dari mantan Presiden AS Barack Obama sebagai pilar utama keberadaan AS di Asia.

"Investor cukup cemas atas kebijakan proteksionisme Trump dan mereka berharap kebijakan pemangkasan pajak bisa menjadi penyelamat mereka," jelas Naeem Aslam, chief market analyst ThinkMarkets.

Catatan saja, siang ini, dollar AS melemah terhadap keranjang mata uang utama dunia ke bawah level 100. Siang ini di perdagangan Asia, indeks dollar menunjukkan posisi 100,04.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie