Netanyahu Tebar Ancaman: Lebanon Bisa Bernasib Seperti Gaza



KONTAN.CO.ID - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengancam akan mengubah Lebanon layaknya Gaza. Keyakinan itu didapat setelah Israel mengklaim telah berhasil membunuh pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, dan sederet calon penggantinya.

Pesan ancaman itu disampaikan Netanyahu dalam sebuah video yang ditujukan langsung kepada warga Lebanon pada hari Selasa (8/10).

Dalam pesan itu, Netanyahu mengingatkan bahwa saat ini Hizbullah lebih lemah dibandingkan bertahun-tahun sebelumnya.


"Anda memiliki kesempatan untuk menyelamatkan Lebanon sebelum negara ini jatuh ke jurang perang panjang yang melahirkan kehancuran dan penderitaan seperti yang kita saksikan di Gaza," kata Netanyahu, dikutip Al Jazeera.

Baca Juga: AS Habiskan Lebih dari US$ 20 Miliar untuk Membantu Israel dan Menyerang Yaman

Serangan Israel ke Lebanon

Militer Israel kini mengerahkan lebih banyak pasukan ke Lebanon. Mereka juga memaksa warga di wilayah pesisir selatan, serta di wilayah pinggiran selatan ibu kota Beirut, untuk mengungsi.

Daerah pinggiran selatan Beirut, Dahiyeh, menjadi sasaran serangkaian serangan pada Selasa malam hingga Rabu pagi waktu setempat.

Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA) melaporkan, serangan itu telah menyebabkan kerusakan besar, termasuk runtuhnya empat bangunan tempat tinggal yang berdekatan di kawasan Burj Al-Barajneh.

Kementerian Kesehatan Lebanon pada hari Senin melaporkan 36 orang tewas dan 150 orang terluka akibat serangan Israel.

Baca Juga: Hamas: Kami Akan Terus Bangkit dari Abu Seperti Phoenix

Koalisi Pendukung Palestina

Sebelumnya, Hizbullah menembakkan roket ke kota pelabuhan Haifa, Israel. Ini merupakan serangan dengan skala terbesar yang dilancarkan Hizbullah ke Haifa. Militer Israel melaporkan 85 proyektil melintas dari Lebanon.

Gesekan antara Israel dan Hizbullah semakin intens satu tahun terakhir, tepatnya sejak Hizbullah menyatakan dukungannya terhadap perjuangan rakyat Palestina.

Koalisi Hizbullah, Houthi, dan milisi yang didukung Iran di Irak ikut meramaikan konflik di Timur Tengah dalam satu tahun terakhir.

Hizbullah menembaki banyak titik di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel, Houthi rutin mengadang kapal yang berkaitan dengan entitas Israel di Laut Merah, sementara milisi Irak menembaki pasukan AS di Irak dan Suriah.

Hassan Nasrallah, awal tahun ini menegaskan bahwa tujuan mereka adalah untuk menghentikan agresi terhadap Gaza.