KONTAN.CO.ID - Warner Bros Discovery setuju menjual studio dan aset streaming ikoniknya kepada Netflix senilai US$72 miliar, sebuah langkah yang akan mengubah peta Hollywood dengan membentuk raksasa media terintegrasi vertikal. Kesepakatan ini menutup perang penawaran selama berminggu-minggu dengan Paramount Skydance dan Comcast, di tengah industri yang tengah bergolak akibat persaingan makin ketat dan pergeseran agresif menuju streaming saat bisnis TV linear terus melemah. Baca Juga: Pasar Taruhan Piala Dunia 2026: Spanyol Dominan, AS Jadi Sorotan
- Pemilik HBO Max dengan katalog besar termasuk “Wonder Woman”, “Harry Potter” dan “Batman”.
- Studio mencakup Warner Bros Motion Picture Group, DC Studios, dan Warner Bros Television Group.
- Pendapatan 2024 turun sekitar 5% menjadi $39,32 miliar; pendapatan divisi studio turun 5% menjadi $11,61 miliar.
- Warner Bros Pictures Animation dikenal sejak era “Looney Tunes” (1930), menghasilkan judul klasik seperti “The Iron Giant”, “The Lego Movie” dan “Happy Feet”.
- Unit direct-to-consumer (Streaming) — HBO Max dan discovery+ — menambah 2,3 juta pelanggan bersih pada kuartal III, total 128 juta pelanggan global (naik 16% yoy).
- Pendapatan 2024 naik sekitar 16% menjadi $39 miliar. Total pelanggan mencapai 301,6 juta.
- Mengandalkan pendapatan dari langganan serta paket beriklan.
- Konten unggulan mencakup “Stranger Things” dan “KPop Demon Hunters”.
- Menambah 589 konten Netflix Originals pada 2024, naik hampir 4% dari tahun sebelumnya.
- Per Maret, memiliki lebih dari 125 juta pelanggan berbayar (termasuk pengguna uji coba gratis).
- Iklan menyumbang porsi terbesar, yaitu $36 miliar dari total pendapatan Alphabet senilai US$350 miliar pada 2024.
- Pendapatan iklan kuartal III 2025 mencapai US$10,26 miliar.
- YouTube TV tumbuh cepat dan menjadi penyedia pay-TV terbesar keempat di AS dengan sekitar 10 juta pelanggan.
- Berdiri sejak 1923, kini menaungi Pixar, Lucasfilm, Marvel Studios, Searchlight Pictures, dan 20th Century Studios.
- Pendapatan total 2024 naik 3% menjadi US$91,36 miliar.
- Jumlah pelanggan Disney+ dan Hulu mencapai 196 juta pada kuartal IV 2025, naik 12,4 juta YoY.
- Memiliki franchise besar: “Avengers”, “Guardians of the Galaxy”, “Pirates of the Caribbean”, “Star Wars”.
- Hingga September 2024, Disney telah merilis 1.100 film live-action dan 100 film animasi.
- Pada 2019 menyelesaikan akuisisi 21st Century Fox senilai $71 miliar, memperluas portofolio karakter globalnya.
- Sebelum merger dengan Skydance, pendapatan 2024 turun 1% menjadi $29,21 miliar.
- Pendapatan segmen TV Media turun 7% menjadi US$18,78 miliar akibat merosotnya iklan linear dan minimnya event olahraga besar di CBS.
- Sebaliknya, divisi direct-to-consumer (Paramount+ dan Pluto TV) naik 13% menjadi US$7,63 miliar.
- Katalog studio mencakup lebih dari 1.200 judul, termasuk “Star Trek”, “The Godfather”, “Mission: Impossible”.
- Paramount+ menambah 1,4 juta pelanggan pada kuartal III 2025, total 79,1 juta.
- Perusahaan mempersempit kerugian streaming, mendekati target profitabilitas domestik pada 2025.
- Paramount setuju membayar US$16 juta untuk menyelesaikan gugatan Presiden AS Donald Trump terkait wawancara “60 Minutes”.
- Pemilik NBCUniversal, dengan pendapatan 2024 naik 1,8% menjadi US$123,73 miliar.
- Layanan streaming Peacock meraih pendapatan US$4,9 miliar dan memiliki 41 juta pelanggan berbayar (Q3 2025).
- Universal Pictures memiliki katalog lebih dari 6.500 judul, termasuk “Jurassic Park”, “Fast and Furious”, “Minions”, “Jaws” dan “E.T.”
- Comcast tengah memisahkan saluran kabel NBCUniversal — termasuk USA Network dan CNBC — ke perusahaan baru bernama Versant pada awal tahun depan.
- Prime Video menjadi pilar penting portofolio Amazon, menghadirkan serial hits seperti “The Boys” dan “The Lord of the Rings: The Rings of Power”, serta menawarkan penyewaan dan pembelian film/serial.
- Pada 2022, Amazon memperkuat ekspansi hiburan dengan mengakuisisi MGM senilai US$8,5 miliar, menambah ribuan film dan episode TV, termasuk franchise “James Bond”.