KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan indeks harga properti residensial (IHPR) yang melambat diprediksi turut memberikan dampak pada permintaan rumah subsidi. Sekretaris Jendral Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman (Apersi) Daniel Djumaidi menyebutkan sektor properti saat ini akibat melambatnya pertumbuhan IHPR turut memberikan pengaruh terhadap permintaan untuk segmen properti menegah bawah. "Segmen menengah atas turun drastis 50%-60% yang menengah bawah juga kena penurunan sekitar 30%-40% dari sisi permintaan," kata Daniel kepada kontan.co.id, Rabu (12/8). Walaupun terjadi penurunan, industri properti tetap bisa berjalan. Hanya saja, tergantung lingkungan dari perumahan. Lanjutnya, hal tersebut disebabkan saat ini banyak orang yang menerapkan bekerja dari rumah atawa work from home (WFH) sehingga pasti membutuhkan tempat tinggal dengan lingkungan yang nyaman.
New normal, industri properti mencari titik keseimbangan baru
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan indeks harga properti residensial (IHPR) yang melambat diprediksi turut memberikan dampak pada permintaan rumah subsidi. Sekretaris Jendral Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman (Apersi) Daniel Djumaidi menyebutkan sektor properti saat ini akibat melambatnya pertumbuhan IHPR turut memberikan pengaruh terhadap permintaan untuk segmen properti menegah bawah. "Segmen menengah atas turun drastis 50%-60% yang menengah bawah juga kena penurunan sekitar 30%-40% dari sisi permintaan," kata Daniel kepada kontan.co.id, Rabu (12/8). Walaupun terjadi penurunan, industri properti tetap bisa berjalan. Hanya saja, tergantung lingkungan dari perumahan. Lanjutnya, hal tersebut disebabkan saat ini banyak orang yang menerapkan bekerja dari rumah atawa work from home (WFH) sehingga pasti membutuhkan tempat tinggal dengan lingkungan yang nyaman.