KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dua tahun lalu pemerintah santer mengarahkan penerapan konsep Industri 4.0 bagi pelaku industri manufaktur. Belum tuntas pelaksanaannya, tahun ini sudah keluar wejangan kenormalan baru alias the new normal. Pengusaha menilai, kedua hal tersebut justru bisa saling melengkapi. Dampak pandemi Covid-19 memang tak kenal ampun. Pelaku industri manufaktur dalam negeri mengabarkan penurunan drastis utilitas pabrik karena pasar sepi. Memasuki fase kenormalan baru, mereka juga harus melanjutkan perubahan pola operasional demi memenuhi aturan pembatasan fisik atawa physical distancing yang sebelumnya sudah diterapkan. Anne Patricia Sutanto, Wakil Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) mengatakan, tahun 2018 lalu pemerintah mendorong revolusi Industri 4.0. Penerapannya tentu saja bertahap karena pelaku industri membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri.
New normal melecut cita-cita Industri 4.0
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dua tahun lalu pemerintah santer mengarahkan penerapan konsep Industri 4.0 bagi pelaku industri manufaktur. Belum tuntas pelaksanaannya, tahun ini sudah keluar wejangan kenormalan baru alias the new normal. Pengusaha menilai, kedua hal tersebut justru bisa saling melengkapi. Dampak pandemi Covid-19 memang tak kenal ampun. Pelaku industri manufaktur dalam negeri mengabarkan penurunan drastis utilitas pabrik karena pasar sepi. Memasuki fase kenormalan baru, mereka juga harus melanjutkan perubahan pola operasional demi memenuhi aturan pembatasan fisik atawa physical distancing yang sebelumnya sudah diterapkan. Anne Patricia Sutanto, Wakil Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) mengatakan, tahun 2018 lalu pemerintah mendorong revolusi Industri 4.0. Penerapannya tentu saja bertahap karena pelaku industri membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri.