Newmont belum kantongi rekomendasi ekspor mineral



JAKARTA. PT Newmont Nusa Tenggara hingga saat ini belum mengantongi rekomendasi ekspor konsentrat dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). 

Direktur Jenderal Minerba Kementerian ESDM R Sukhyar menuturkan, hal itu disebabkan masalah kuota ekspor Newmont belum rampung. Sedianya, kuota ekspor Newmont harus dihitung berdasarkan kapasitas smelter PT Freeport Indonesia. Sebab, Newmont saat ini masih memasok ore (mineral mentah) ke pabrik pemurnian bijih mineral milik Freeport. 

Sukhyar mengatakan, kapasitas produksi smelter Freeport hingga akhir 2017 berjumlah 1,6 juta ton konsentrat. Belum disepakati berapa alokasi yang akan digunakan oleh Newmont, dari total tersebut. 


"Makanya kita mau bertanya (Freeport), kenapa produksinya tinggi, padahal 2012 turun. Mungkin ada stock pile yang belum diekspor karena tertahan pelarangan ekspor 12 Januari lalu," kata Sukhyar, ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Kamis (11/9). 

Akibatnya, bukan tidak mungkin alokasi yang diberikan pemerintah ke depan akan lebih besar dari 1,6 juta ton konsentrat. "Jadi enggak harga mati 1,6 juta ton," kata dia. 

Sementara itu, mengenai smelter tempat konsentrat kedua perusahaan tambang tersebut diolah adalah milik Freeport. Dalam hal ini, Sukhyar memastikan Newmont tidak memiliki share dalam smelter tersebut. (Estu Suryowati)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto