KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Newport Marine Services Tbk resmi melantai di Bursa pada 12 November 2024. Emiten dengan kode saham
BOAT ini merupakan perusahaan yang bergerak di sektor layanan maritim dengan fokus ke industri minyak dan gas bumi. Adapun kegiatan usahanya antara lain memiliki dan mengoperasikan kapal untuk menyediakan berbagai macam jasa kelautan atau sewa-menyewa perkapalan seperti survey seismic dan kegiatan lepas pantai untuk eksplorasi, pengembangan dan produksi dalam bidang minyak dan gas bumi dan beroperasi di seluruh Asia Tenggara. Sekretaris Perusahaan Newport Marine Services Ahmad Wisya Pratama mengatakan bahwa BOAT berbeda dengan kebanyakan perusahaan yang bergerak di bidang serupa.
BOAT menyediakan layanan yang lengkap
(one-stop shop) kepada klien. Jadi tidak hanya menawarkan penyewaan kapal, tetapi juga memberikan paket layanan yang lebih luas dan menyeluruh sesuai kebutuhan klien.
Baca Juga: Menanti IPO Perusahaan dengan Kapitalisasi Jumbo di BEI pada Sisa Tahun 2024 Berdasarkan prospektus perusahaan, BOAT juga memiliki enam kapal milik sendiri yang terdiri dari empat
crew/utility vessel dan dua
anchor handling tug supply (AHTS). Perusahaan ini juga memiliki relasi dengan pemilik kapal tunda, AHTS, AHT, PSV, kapal tongkang minyak, kapal awak, dan kapal lainnya sehingga BOAT dapat menyediakan kapal kebutuhan pelanggan dengan kapal sewa. Ahmad juga menyebut bahwa cakupan bisnis BOAT kini tidak terbatas hanya di Indonesia, tetapi telah berkembang hingga ke Asia Tenggara. Emiten yang berdiri pada tahun 2008 ini melihat peluang besar dari permintaan luar negeri. Menurut Ahmad, produksi di Asia Tenggara sedang meningkat pesat, sehingga pasar di kawasan ini dinilai menarik untuk dieksplorasi lebih lanjut. Target jangka menengah, Ahmad bilang masih akan membidik lebih dalam pasar Asia Tenggara. "Ada dua kapal kita yang di kirim ke area Asia Tenggara, di Thailand dan di Malaysia," kata Ahmad beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Resmi Jadi Emiten, Newport Marine Services (BOAT) Bidik Pendapatan Naik 30% di 2025 Adapun penjualan kapal BOAT di dalam negeri mencapai US$ 2,08 juta per 30 April 2024. Sedangkan penjualan untuk Asia Tenggara sebanyak US$ 1,02 juta per 30 April 2024. Dalam hajatan
initial public offering (IPO), emiten perkapalan ini menawarkan saham maksimal sekitar 1 miliar saham. Jumlah tersebut setara dengan 28,57% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor pasca penawaran umum saham. Saham tersebut ditawarkan dengan harga Rp 100 per saham. Dalam prosesnya permintaan saham BOAT mengalami
oversubscribed sebanyak 60,51 kali dari jumlah saham yang ditawarkan. Melalui IPO ini, BOAT berhasil mengumpulkan dana segar sebesar Rp 100,05 miliar. Dana tersebut direncanakan untuk pelunasan utang sebesar Rp 75 miliar, sedangkan sisanya akan dialokasikan untuk pengembangan infrastruktur, pembaruan armada, dan peningkatan kapasitas layanan.
Baca Juga: Resmi Melantai di BEI, Begini Rencana Ekspansi Newport Marine Services (BOAT) BOAT berencana mengamankan 2-3 kontrak baru hingga akhir tahun ini, dengan strategi jangka panjang untuk menambah armada secara bertahap dalam setahun ke depan. Ahmad menegaskan bahwa perusahaan akan terus memaksimalkan peluang di tengah tingginya kebutuhan kapal, khususnya di sektor energi, untuk mendukung pertumbuhan bisnis ke depan. Dengan rencana strategis melalui penambahan jumlah kapal dan kontrak, BOAT menargetkan pertumbuhan pendapatan konservatif dengan harapan
top line meningkat 30% pada 2025 dibandingkan raihan 2024.
Selain itu Ahmad optimistis target ini dapat tercapai, didukung oleh pemulihan harga minyak yang mendorong kebutuhan kapal di industri energi. Ia juga mencatat bahwa tren harga sewa kapal menunjukkan kenaikan konsisten sejak pertengahan tahun lalu, yang diyakini akan memberikan dampak positif bagi BOAT sebagai penyedia jasa penyewaan kapal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati