NFA Sebut Stok Pangan hingga Akhir Tahun Aman



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) menyatakan bahwa sampai Desember nanti stok pangan secara nasional aman.

Dimana berdasarkan data NFA, untuk beras diperkirakan stok akhir Desember nanti yakni 6,4 juta ton. Kemudian stok akhir Desember 2022 untuk jagung 3,7 juta ton, bawang merah 113.366 ton, bawang putih 171.693 ton, cabai besar 25.665 ton, daging lembu 162.889 ton, daging ayam ras 590.134 ton, telur ayam ras 63.660 ton, gula konsumsi 1,08 juta ton, minyak goreng 831.490 ton, cabai rawit 15.732 ton.

Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan, Badan Pangan Nasional, I Gusti Ketut Astawa, mengatakan untuk kedelai pada akhir Desember nanti stok ketahanannya hanya mencapai 3 hari. Berdasarkan data NFA pada akhir Desember nanti stok kedelai hanya 21.419 ton. Dimana kebutuhan per bulannya mencapai 247.445 ton.


"Namun di Desember sendiri cukup untuk memenuhi kebutuhan para pengrajin tahu tempe, sehingga harus didorong percepatan informasi daripada kedelai, sehingga pemenuhan kebutuhan daripada pengrajin tahu tempe bisa dipenuhi dengan baik di tahun 2023 atau minimal di bulan Januari 2023," kata Gusti dalam Rakor Pengendalian Inflasi di Daerah bersama Kementerian Dalam Negeri secara virtual, Senin (14/11).

Baca Juga: Business20 Summit: Menko Airlangga, Kerja Sama Sektor Publik & Swasta Kunci Ekonomi

Ia melanjutkan, memang terdapat kecenderungan kenaikan harga, bawang merah, daging dan lainnya menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Oleh karenanya Ia meminta adanya kewaspadaan terutama bagi pemerintah daerah dalam mengantisipasi kenaikan harga komoditas pangan jelang Nataru.

Adapun dalam stabilisasi pasokan dan harga pangan, serta pengendalian inflasi nasional NFA melakukan beberapa langkah. Salah satu upaya yang dilakukan ialah dengan mobilisasi pangan dari daerah surplus ke daerah defisit.

Gusti menjelaskan, per 11 November 2022 realisasi penyaluran/mobilisasi komoditas pangan yang dilakukan NFA ialah, beras telah dimobilisasi sebanyak 271,24 ton. Kemudian bawang merah sebanyak 52,17 ton, cabe merah keriting 9,82 ton, cabe rawit merah 97,32 ton, jagung 3.500 ton, telur ayam ras 42 ton, daging ayam 32 ton, live bird (ayam hidup) 314 ton dan sapi hidup 88,4 ton.

"Sehingga total realisasi mobilisasi pangan dengan fasilitasi distribusi pangan dan B2B yang ada di Badan Pangan Nasional mencapai hampir 5.000 ton," kata Gusti.

Selain memobilisasi pangan dari daerah surplus ke daerah defisit, Pemerintah juga melakukan operasi pasar untuk stabilisasi harga pangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi