NFT di Indonesia masih ada potensi meningkat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyanyi asal Amerika Serikat (AS) Katy Perry meluncurkan sebuah seri non-fungible token (NFT) bersama dengan Theta Labs dalam sebuah platform streaming video blockchain.

Bintang pop dunia tersebut mengumumkan peluncurannya dari tweet yang diunggah pada Rabu (30/6), bahwa ia akan merilis koleksi digital yang akan menampilkan residensi bermainnya yang akan datang di hotel Resorts World Las Vegas mulai Desember 2021.

Selain itu, beberapa penyanyi dari luar negeri pun sudah merilis NFT, seperti misalnya Jay-Z yang akan melelang NFT berdasarkan album debutnya “Reasonable doubt”.


Baca Juga: Wah, ada Luna Maya saat Binance meluncurkan marketplace NFT

Dengan ramainya pasar NFT yang diisi oleh pesohor dunia, menurut CEO digitalexchange.id Duwi Sudarto, NFT menjadi token yang menarik karena memiliki sertifikat digital yang dapat mewakili kepemilikan barang berwujud maupun tidak berwujud sebagai bukti keaslian dan kepemilikan yang disimpan dalam blockchain.

“Token-token ini dapat digunakan sebagai koleksi seperti lukisan, gambar, lagu, game, produk investasi, atau yang lainnya,” kata Duwi.

Di Indonesia sendiri, menurut Duwi beberapa masyarakat dan seniman sudah mulai melirik NFT, ia melihat ketika peneliti dan penulis Denny JA menjual lukisan NFT yang bertajuk “A Portrait of Denny JA – 40 Years in the World of Ideas” melalui situs lelang OpenSea, yang terjual cukup mahal.

Lukisan tersebut berhasil terjual dengan harga 27,5 WETH atau kisaran Rp 1 miliar. Selain itu, sebuah tweet milik Denny JA juga dijual dalam bentuk NFT dan laku senilai Rp 100 juta. “Jika dilihat dari kasus tersebut permintaan pasar NFT di Indonesia sangat menarik,” ujar Duwi.

Editor: Yudho Winarto