KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah meminta Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk memaparkan data dan fakta terkait tuduhan kekayaan bangsa Indonesia mayoritas dikuasai asing. Tenaga Ahli utama Kedeputian IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin mengatakan, Prabowo perlu menyiapkan data dan faktanya ketika berbicara kekayaan bangsa Indonesia dikuasai asing. Menurut Ngabalin, jika Prabowo telah menyiapkan data atau setidaknya telah dibuat serta ditayangkan ke media, maka pemerintah bisa menjawab untuk membandingkan data tersebut.
"Siapkan data dan faktanya, supaya bisa kita bandingkan, kalau hanya ngomong saja, tidak pakai data, jangan sampai orang bilang hanya omdo (omong doang), yang berbicara ini kan seorang tokoh," papar Ngabalin saat dihubungi Tribun, Jakarta, Rabu (20/6). Ngabalin berkeyakinan, jajaran menteri Kabinet Kerja sangat terbuka diri berbicara data-data untuk menjawab semua kritikan Prabowo yang menilai pemerintah lemah dengan membiarkan kekayaan Indonesia dikuasai asing. "Rilis saja datanya (yang dimiliki Prabowo) nanti pemerintah akan melihat, semua menteri terkait membuka diri. Andalan kata dari Pak Prabowo kan dari dulu, asing-aseng, bocor, cari dong kata-kata yang lain, jangan lupa berbicara pakai data dan faktanya," papar Ngabalin. Sebelumnya, Prabowo menyampaikan kritikan kepada pemerintah melalui akun Facebooknya pada Selasa (19/6) berbentuk video. Prabowo melihat, bahwa arah kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia berada di arah dan jalur yang salah. "Gerindra merasakan, dan saya berpandangan, berkeyakinan bahwa sistem bernegara, sistem politik, dan sistem ekonomi bangsa kita berada di jalur menyimpang," ujar Prabowo. "Menyimpang dari apa? Menyimpang dari rencana dan dari cetak biru yang dibangun oleh pendiri-pendiri bangsa kita yaitu Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945," sambung Prabowo. Mantan Danjen Kopassus tersebut, memberikan contoh bahwa pemerintah menjalankan ekonomi tanpa menghiraukan masalah keadilan sosial. "Bagaimana bisa kita katakan keadilan sosial, kalau yang menguasai kekayaan bangsa hanya segelintir saja, kurang dari 1 persen, bahkan ada yang mengatakan tidak lebih dari 300 keluarga dari 250 juta orang yang menikmati kekayaan bangsa Indonesia," ucap Prabowo.
Dalam pidato tersebut, Prabowo memang tidak menunjukkan data-data terkait kekayaan Indonesia dikuasai asing, dimana dirinya menyampaikan akan membuka data pada kesempatan yang lain. "Saudara-saudara, saya tidak bermaksud, malam hari ini untuk membahas dan berbicara tentang angka-angka, ada saatnya, ada waktunya, dan kami siap dengan data dan bukti-bukti," kata Prabowo. (Seno Tri Sulistiyono) Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul
Jawab Kritikan Prabowo, Ngabalin: Jangan Hanya Ngomong Saja, Siapkan Data dan Faktanya, Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto