NH Korindo: JPFA tak terimbas fluktuasi jagung



KONTAN.CO.ID -  Harga komoditas jagung di Chicago Board of Trade (CBOT), Kamis (17/8), bergerak naik 0,07% menjadi US$ 366,75 per gantang. Sebelumnya,  tiga hari berturut-turut harga jagung turun hingga berada di posisi US$ 364,00 pada Rabu (16/8).

Namun, analis NH Korindo Sekuritas Joni Wintarja memperkirakan, fluktuasi harga jagung di pasar dunia tidak akan berpengaruh banyak pada emiten pakan ternak (poultry). Menurut Joni, efek harga jagung sudah diantisipasi dengan kebijakan pangan dalam negeri.

“Gak sesignifikan dulu terpengaruhnya. Sekarang kan pemerintah sedang mengupayakan supaya jagung itu dominan dari lokal,” jelas Joni.


Selain itu, menurutnya, pemerintah telah menerapkan sistem impor satu pintu. Melalui Bulog, kegiatan impor jagung lebih terkontrol, sehingga pergerakan harga internasional tak terlalu berpengaruh.

Oleh karena itu, harga jagung lokal yang berperan dalam operasional emiten pakan ternak. Selama tiga bulan terakhir menurut Joni, harga jagung lokal stabil cenderung turun. Dalam riset 10 Agustus lalu, Joni mencatat, harga jagung lokal stabil dengan rata-rata Rp 3.800 per kilogram hingga Rp 4.200 per kilogram.

“Jadi menurut saya di harga sekarang itu, stabil antara sisi suplai sama sisi demand. Buat petani juga sudah menguntungkan,” tutur Joni.

Menurut Joni, bagi emiten poultry seperti PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), harga jagung yang stabil menyebabkan bahan baku tidak menjadi tantangan. “Walaupun diperkirakan laba bersih JPFA akan turun di 2017. Kita optimistis JPFA akan mencatatkan kenaikan laba bersih 15,5% pada 2018,” proyeksinya.

Joni merekomendasi buy saham JPFA dengan target harga Rp 1.710 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini