Niat IPO, Sekawan Siapkan Pembeli Siaga



JAKARTA. Meskipun kondisi bursa saham masih gonjang-ganjing dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot tajam, PT Sekawan Intiprima tidak mengurungkan rencananya masuk bursa pada awal kuartal keempat tahun ini. Produsen kain keras non-woven ini akan melakukan penawaran umum saham perdana ke publik atau initial public offering (IPO) dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 17 Oktober mendatang.

Padahal, sebelumnya rencana IPO Sekawan ini sempat terkatung-katung selama satu bulan terakhir lantaran belum mendapatkan pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Akhirnya, restu itu bisa diperoleh pada 26 September lalu. Selanjutnya, perusahaan berencana memulai masa penawaran saham besok hingga 10 Oktober nanti.

Wim Al Fatih, Presiden Direktur Asia Kapitalindo Securities selaku penjamin pelaksana emisi atau underwriter IPO Sekawan, mengakui pihaknya harus bekerja keras menjual saham IPO Sekawan di tengah memburuknya kondisi pasar finansial. "Kami harus lebih keras meyakinkan para investor," katanya kepada KONTAN, hari ini.


Lewat hajatan ini, Sekawan melepas 240 juta saham ke publik, dengan harga sebesar Rp 150 per saham. Wim bilang, berdasarkan hasil book building yang sudah dilakukan, beberapa investor asing asal Singapura dan Hong Kong sudah menyatakan minatnya. Sekawan mengalokasikan 80% dari total saham IPO kepada investor asing dan sisanya buat investor lokal termasuk investor ritel. 

Nah, kalau para calon investor itu membatalkan pemesanannya maka Sekawan sudah mempersiapkan pembeli siaga alias standby buyer yang akan membeli saham IPO tersebut. Wim mengaku, pembeli siaga itu juga berasal dari Singapura dan Hong Kong. "Mereka akan melakukan transaksi melalui bank kustodian," imbuhnya.

Jadi, dia optimistis IPO Sekawan berlangsung sukses dan harganya saat melantai di bursa tidak akan anjlok tajam. "Pembeli kami rata-rata investor jangka panjang," tukas Wim. Yang jelas, melalui hajatan ini Sekawan bisa mengantongi duit IPO sebesar Rp 36 miliar. Sebanyak 78,1% dari dana IPO buat modal kerja dan investasi. Sedangkan sisanya untuk menambah kepemilikan saham di anak perusahaan, PT Zensei Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie