JAKARTA. Rencana PT Hanson Internasional Tbk (MYRX) untuk menjual anak perusahaannya, PT Primayudha kepada PT Biratex Industries terancam gagal. Pasalnya, hingga Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa diselenggarakan hari ini (15/8), dokumen MYRX yang berada di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) belum selesai diproses. "Kami masih menunggu kejelasan dari Bapepam-LK," kata Direktur Hanson, Irwando Saragih.Celakanya, nasib penjualan Primayudha yang tak kunjung usai menghalangi rencana MYRX mengakuisisi 99% saham anak usahanya, PT Hanson Energy. Sekadar catatan, MYRX berencana menjajal sektor pertambangan dengan mengakuisisi 99% saham Hanson Energy. Kini, MYRX baru menguasai 10% saham Hanson Energy. Untuk menuntaskan rencana itu, MYRX akan menggandeng investor dari China, India dan Singapura. Dengan catatan, MYRX berhasil menjual Primayudha.Saat ini, Hanson memiliki dua skema kerjasama. Pertama, berupa penyertaan modal ke MYRX atau Hanson Energy. Kedua, investor asing membeli batubara hasil produksi MYRX.
Niat MYRX Jajal Batubara Tertunda Terganjal Primayudha
JAKARTA. Rencana PT Hanson Internasional Tbk (MYRX) untuk menjual anak perusahaannya, PT Primayudha kepada PT Biratex Industries terancam gagal. Pasalnya, hingga Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa diselenggarakan hari ini (15/8), dokumen MYRX yang berada di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) belum selesai diproses. "Kami masih menunggu kejelasan dari Bapepam-LK," kata Direktur Hanson, Irwando Saragih.Celakanya, nasib penjualan Primayudha yang tak kunjung usai menghalangi rencana MYRX mengakuisisi 99% saham anak usahanya, PT Hanson Energy. Sekadar catatan, MYRX berencana menjajal sektor pertambangan dengan mengakuisisi 99% saham Hanson Energy. Kini, MYRX baru menguasai 10% saham Hanson Energy. Untuk menuntaskan rencana itu, MYRX akan menggandeng investor dari China, India dan Singapura. Dengan catatan, MYRX berhasil menjual Primayudha.Saat ini, Hanson memiliki dua skema kerjasama. Pertama, berupa penyertaan modal ke MYRX atau Hanson Energy. Kedua, investor asing membeli batubara hasil produksi MYRX.