Niat Posco Akuisisi Daewoo Segera Tercapai



SEOUL. Produsen baja terbesar ketiga di Asia, Posco, terpilih sebagai penawar utama atau preferred bidder dalam pembelian saham Daewoo International. Langkah akuisisi perusahaan mineral tersebut bertujuan mengamankan pasokan bijih besi Posco.

Seorang sumber yang mengetahui transaksi ini, seperti dikutip Bloomberg kemarin, menyatakan, Posco mengajukan tawaran senilai 3,4 triliun won atau US$ 3 miliar untuk membeli saham Daewoo. Tawaran tersebut membuat Komite Pengawasan Keuangan Publik Korea Selatan kepincut dan memutuskan Posco sebagai kandidat terkuatnya.

Posco berhasil mengalahkan Lotte Group, operator department store terbesar di Korea, yang mengajukan tawaran 3,2 triliun won. Saat ini, Daewoo International adalah perusahaan milik negara. Pemerintah Korea Selatan berencana menjual 50% sahamnya.


Sebenarnya, peluang Lotte mendapatkan Daewoo belum tertutup. Komite Pengawas memastikan akan membuka pembicaraan dengan Lotte bila negosiasi dengan Posco gagal.

Berburu bahan baku

"Tapi kami yakin pembahasan akhir ini akan selesai September 2010," kata Choi Doo-jin, Juru Bicara Posco. Dia menambahkan, akuisisi itu akan dibiayai sepenuhnya dari kas internal Posco.

Bila berjalan mulus, transaksi ini akan menjadi akuisisi terbesar yang pernah dilakukan Posco. Chung Joon Yang, CEO Posco, mengakui, akuisisi itu bertujuan mengamankan pasokan bahan baku dan meningkatkan penjualan baja di luar negeri. "Kami akan membuat Daewoo masuk jajaran teratas perusahaan terkemuka di dunia," timpal Doo-jin.

Dia menjelaskan, Posco berencana memfokuskan gerak Daewoo di bisnis perdagangan, pengembangan sumberdaya alam, dan pengembangan bisnis baru. Doo-jin yakin, Posco bakal meraup penjualan tahunan dari Daewoo senilai 20 triliun won pada 2018.

Sebenarnya, Posco hampir sepenuhnya tidak bergantung pada pasokan impor biji besi dan baja, serta batubara. Nah, pembelian Daewoo akan menambah aset-aset besar Posco. Daewoo juga mempunyai proyek pengembangan gas di Myanmar, nikel di Madagaskar, dan batubara di Australia senilai total 8 triliun won.

Sebelumnya, Posco sudah berencana mengalokasikan dana US$ 5 miliar di sektor pertambangan. Prioritasnya adalah mengakuisisi perusahaan yang memiliki aset di pertambangan nikel, batubara, minyak, dan gas.

Analis KTB Asset Management, Lee Jin Woo, bilang, Posco diuntungkan karena Daewoo berpengalaman mengelola proyek sumber daya alam. "Para produsen baja sedang bertempur mendapatkan bahan baku," imbuhnya.

Editor: