Lahir dari keluarga pengusaha, Nicholas atau Nicky F. Oppenheimer mewarisi perusahaan pertambangan berlian terbesar dunia, De Beers. Tiap tahun, De Beers mampu menghasilkan pendapatan US$ 5,9 miliar. Alhasil, pundi-pundi harta Nicky kian penuh dan menjadikannya orang terkaya kedua di Afrika Selatan. Dengan total kekayaan mencapai US$ 6,0 juta, pria berkulit putih ini masuk peringkat 154 orang terkaya dunia versi Forbes. Secara formal, Nicky F. Oppenheimer tak pernah mempelajari ilmu bisnis saat bersekolah di Inggris. Ia adalah sarjana filsafat dan politik dari Oxford University Christ Church. Usai menyelesaikan sekolahnya hingga pendidikan magister, orang tua Nicky yang berdomisili di Afrika Selatan meminta Nicky pulang ke Johannesburg. Ayahnya berencana menyerahkan tampuk kepemimpinan perusahaan pertambangannya, De Beers kepada Nicky. Mendapat limpahan tanggung jawab yang besar itu, Nicky lantas berguru pada Ernest Oppenheimer, sang kakek yang yang merupakan pendiri perusahaan berlian terbesar di dunia. Jabatan pertama yang dijalani Nicky adalah menjadi asisten ayahnya.
Nicky Oppenheimer: Si kulit putih pengusaha tambang berlian Afrika (1)
Lahir dari keluarga pengusaha, Nicholas atau Nicky F. Oppenheimer mewarisi perusahaan pertambangan berlian terbesar dunia, De Beers. Tiap tahun, De Beers mampu menghasilkan pendapatan US$ 5,9 miliar. Alhasil, pundi-pundi harta Nicky kian penuh dan menjadikannya orang terkaya kedua di Afrika Selatan. Dengan total kekayaan mencapai US$ 6,0 juta, pria berkulit putih ini masuk peringkat 154 orang terkaya dunia versi Forbes. Secara formal, Nicky F. Oppenheimer tak pernah mempelajari ilmu bisnis saat bersekolah di Inggris. Ia adalah sarjana filsafat dan politik dari Oxford University Christ Church. Usai menyelesaikan sekolahnya hingga pendidikan magister, orang tua Nicky yang berdomisili di Afrika Selatan meminta Nicky pulang ke Johannesburg. Ayahnya berencana menyerahkan tampuk kepemimpinan perusahaan pertambangannya, De Beers kepada Nicky. Mendapat limpahan tanggung jawab yang besar itu, Nicky lantas berguru pada Ernest Oppenheimer, sang kakek yang yang merupakan pendiri perusahaan berlian terbesar di dunia. Jabatan pertama yang dijalani Nicky adalah menjadi asisten ayahnya.