Jakarta. Royal Dutch Shell Plc mengatakan kondisi gawat darurat pada persediaan di pabrik gas alam cair Nigeria. Kondisi tersebut disebabkan karena adanya kebocoran, yang akan berpotensi memperburuk penurunan eskpor bagi negara OPEC. "Pipa dalam pabrik tersebut telah di tutup sebagai upaya investigasi untuk mencari penyebab kebocoran dan perbaikan pipa," ujar Natasha Obank, juru bicara Shell seperti dikutip dari Bloomberg. Kebocoran pipa terjadi di Eastern Gas Gathering System atau EGGS-1. Pipa tersebut merupakan penyalur gas dalam jumlah yang besar kepada pabrik Nigeria LNG (Liquid Natural Gas) di Pulau Bonny. Pihak Shell mengungkapkan, beberapa pasokan lain juga dialirkan melalui pipa-pipa yang lainnya.
Nigeria darurat gas alam cair
Jakarta. Royal Dutch Shell Plc mengatakan kondisi gawat darurat pada persediaan di pabrik gas alam cair Nigeria. Kondisi tersebut disebabkan karena adanya kebocoran, yang akan berpotensi memperburuk penurunan eskpor bagi negara OPEC. "Pipa dalam pabrik tersebut telah di tutup sebagai upaya investigasi untuk mencari penyebab kebocoran dan perbaikan pipa," ujar Natasha Obank, juru bicara Shell seperti dikutip dari Bloomberg. Kebocoran pipa terjadi di Eastern Gas Gathering System atau EGGS-1. Pipa tersebut merupakan penyalur gas dalam jumlah yang besar kepada pabrik Nigeria LNG (Liquid Natural Gas) di Pulau Bonny. Pihak Shell mengungkapkan, beberapa pasokan lain juga dialirkan melalui pipa-pipa yang lainnya.