Nih, kata analis soal terpuruknya rupiah hari ini



JAKARTA. Otot rupiah kian tertekan menuju penurunan terdalam sejak 1998. Dipicu rilis data pertumbuhan ekonomi yang menunjukkan perlambatan yang dalam sejak 2009.

Di pasar spot, Rabu (5/8) posisi rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) merosot 0,32% ke level Rp 13.515 dibanding penutupan hari sebelumnya.

Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Rabu (5/8) mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah menjadi Rp13.517 dibandingkan sebelumnya Rp13.495 per dollar AS.


"Kinerja ekonomi nasional pada triwulan II 2015 yang masih melambat memberikan reaksi negatif pelaku pasar uang di dalam negeri sehingga nilai tukar rupiah mengalami koreksi terhadap dollar AS," ujar analis Pasar Uang Bank Mandiri, Rully Arya Wisnubroto dikutip dari Antara, Rabu (5/8).

Pada Rabu (5/8), Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan ekonomi Indonesia triwulan II-2015 terhadap triwulan II-2014 (year on year) tumbuh 4,67 %, melambat dibanding capaian triwulan II-2014 yang tumbuh 5,03 % dan triwulan I-2015 tumbuh 4,72 %.

Di sisi lain, lanjut dia, masih adanya kekhawatiran pelaku pasar terhadap rencana bank sentral AS (the Fed) yang akan menaikkan suku bunga pada tahun ini masih menjadi salah satu faktor penahan bagi mata uang rupiah untuk bergerak menguat.

Kendati demikian, menurut Rully Arya Wisnubroto, mata uang rupiah masih berpeluang kembali bergerak ke area positif menyusul adanya harapan yang tinggi terhadap penyerapan belanja modal pemerintah yang akan maksimal pada semester II tahun ini.

"Belanja pemerintah secara sektoral mulai ada perbaikan, diharapkan menopang perekonomian Indonesia ke depan. Situasi itu akan mengembalikan kepercayaan pasar keuangan terhadap pemerintah," katanya.

Rully Arya Wisnubroto mengatakan Bank Indonesia juga masih terus berjaga serta memantau perkembangan nilai tukar rupiah di pasar dan siap melakukan intervensi terukur dalam rangka menjaga stabilitas kurs rupiah.

"BI masih terus menjaga pasar sehingga rupiah sejauh ini fluktuasinya masih dalam kondisi yang stabil," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto