Nihi Sumba sabet gelar hotel terbaik dunia 2017



JAKARTA. Menteri Pariwisata Arief Yahya didampingi Kepala Bappeda Sumba Barat dan Managing Partner Nihi Island James McBride memimpin jumpa pers atas terpilihnya Nihi Sumba Island. Selama dua tahun Nihi Sumba Island terpilih sebagai hotel terbaik. Menteri Pariwisata, Arief Yahya mengumumkan kemenangan Nihi Sumba Island sebagai hotel terbaik dunia, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Selasa (11/7). Penghargaan internasional akan memberi dampak pada formula 3C yaitu confidence, credibility, dan calibration. Nihi Sumba Island terpilih sebagai hotel terbaik dunia (World Best Awards) oleh Majalah Travel + Leisure. Penghargaan ini tidak hanya sekali didapat oleh Nihi Sumba Island. Arief mengatakan penghargaan bergengsi ini secara berturut-turut diterima pada tahun 2016 dan 2017. "Penghargaan seperti ini akan memberi dampak pada (formula) 3C: confidence, credibility, calibration,” kata Arief seraya mengatakan, Nihiwatu terpilih karena ada value yg berbeda dari hotel lainnya yaitu peduli lingkungan dan kebudayaan lokal serta memberdayakan masyarakat sekitar dengan mempekerjakan lebih dari 90% penduduk lokal," ujarnya di Balairung, Soesilo Soedarman, Kementerian Pariwisata (12/7). Menpar Arief mengatakan, environment sustainability atau tourism sustainability menjadi isu global serta menjadi perhatian masyarakat internasional termasuk pada traveller dunia. Para traveller akan memberikan apresiasi antara lain berupa harga yang lebih tinggi kepada industri pengelola akomodasi yang berhasil menerapkan tourism sustainability atau di industri perhotelan dikenal dengan green hotel. Arief menjelaskan, meningkatnya kepercayaan insan pariwisata Indonesia baru-baru ini semakin meningkat dengan diterima ‘raport’ indeks daya saing Indonesia yang naik 8 peringkat ke peringkat 42 yang dikeluarkan secara resmi oleh World Economic Forum (WEF) pada 6 April 2017 lalu. Dengan kenaikan peringkat TTCI, menurut Arief Yahya, pertama, otomatis level kepercayaan (confidence) diri bangsa ini naik dan secara internal, ke dalam negeri semakin percaya diri bahwa bangsa kita mampu bersaing di level dunia. “Kita yakin, bahwa di sektor pariwisata kita bisa berkompetisi dan memenangkan persaingan. Karena itu, pilihan Presiden Jokowi yang menetapkan pariwisata sebagai core economy dan prioritas pembangunan kita juga sudah tepat,” kata Arief. Kedua, kredibilitas. Di mata masyarakat global kredibiltas kita mulai membaik. Artinya, secara eksternal, ke luar, kita juga semakin diakui, dipercaya, kredibel, orang semakin tahu bahwa “Wonderful Indonesia” punya nilai di mata dunia. Ketiga, calibration, dengan membandingkan kinerja Indonesia dengan standar dunia menjadi terbukti bahwa kita naik kelas. Setelah dikalibrasi dan dipotret dengan kriteria dan standar dunia, ternyata kita naik 8 peringkat. Ini pencapaian positif karena standar yang sama juga dipakai untuk memotret dan mengukur indikator dari semua negara. “Hebatnya kita naik 8 peringkat, sementara Malaysia turun 2 peringkat di posisi 26, Singapura juga turun 2 peringkat, dan Thailand naik hanya 1 peringkat di papan 34,” kata Arief Yahya. Indonesia memproyeksikan tahun 2019 nanti naik 12 level di posisi 30 besar dunia dari 141 negara yang dikalibrasi oleh TTCI WEF sehingga pariwisata Indonesia betul-betul diperhitungkan dan penting di level dunia. Managing Partner Nihiwatu James McBride menjelaskan, terpilihnya Nihi Sumba Island sebagai hotel terbaik dunia karena Nihi menjadi sebuah destinasi petualangan aktif dan kemewahan yang mutlak dipadukan dengan unsur-unsur budaya lokal, di sebuah lingkungan yang eksotis dan otentik. “Hotel Nihi tidak hanya merupakan sebuah hotel, melainkan juga sebuah gaya hidup,” kata James McBride. Dengan sumber daya dan keuntungan yang dimiliki oleh sebuah resor mewah, menurut James McBride, Nihi terus menciptakan kesadaran akan isu-isu yang dihadapi masyarakat lokal, sekaligus menyediakan lapangan kerja dan layanan yang menumbuhkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga. Nihi juga mendukung kebutuhan dasar seperti klinik kesehatan, makan siang bergizi untuk anak-anak sekolah, dan akses terhadap air bersih. Banyak dari antara para tamu yang kemudian menjadi donatur Sumba Foundation dan menciptakan sebuah ikatan dengan budaya asli di pulau ini sambil mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan masyarakatnya.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dessy Rosalina