JAKARTA. Setelah mencapai level tertingginya sejak 1,5 tahun terakhir di awal pekan ini, akhirnya harga nikel mulai mengalami pelemahan. Koreksi diperkirakan hanya akan terjadi sesaat. Nikel dinilai masih memiliki sokongan fundamental untuk kembali bergerak naik. Mengutip Bloomberg, Selasa (29/11) harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange melemah hingga 4,73% ke level US$ 11.080 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya. Namun harga tersebut masih jauh lebih tinggi dari pekan lalu yang hanya berada di level US$ 11.370 per metrik ton. Andri Hardianto, Analis PT Tradepoint Futures melihat harga masih berpotensi menguat kembali. Secara fundamental, pasokan yang terbatas dan permintaan yang terus meningkat cukup memberi sentimen positif bagi pergerakan harga nikel.
Nikel alami koreksi sesaat
JAKARTA. Setelah mencapai level tertingginya sejak 1,5 tahun terakhir di awal pekan ini, akhirnya harga nikel mulai mengalami pelemahan. Koreksi diperkirakan hanya akan terjadi sesaat. Nikel dinilai masih memiliki sokongan fundamental untuk kembali bergerak naik. Mengutip Bloomberg, Selasa (29/11) harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange melemah hingga 4,73% ke level US$ 11.080 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya. Namun harga tersebut masih jauh lebih tinggi dari pekan lalu yang hanya berada di level US$ 11.370 per metrik ton. Andri Hardianto, Analis PT Tradepoint Futures melihat harga masih berpotensi menguat kembali. Secara fundamental, pasokan yang terbatas dan permintaan yang terus meningkat cukup memberi sentimen positif bagi pergerakan harga nikel.