JAKARTA. PT Vale Indonesia Tbk menyatakan kegiatan operasional fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) di Kabupaten Luwu, Sorowako, Sulawesi Selatan tetap berjalan. Meskipun, harga nikel pada tahun ini ambruk di level US$ 8.000 per ton-US$ 9.000 per ton. Asal tahu saja, sesuai dengan pernyataan Asosiasi Perusahaan Pengolahan dan Pemurnian Mineral Indonesia (AP31), harga nikel anjlok dari Oktober 2016 sekitar US$ 11.000 per ton turun menjadi US$ 8.000 per ton pada Juni 2017. Ambruknya harga nikel, menurut AP31 diakibatkan karena dibukanya keran ekspor mineral mentah oleh pemerintah. Sehingga, merugikan 12 perusahaan nikel. Serta membuat 13 perusahaan smelter nikel menunda operasi sampai harga kembali membaik.
Nikel anjlok, smelter Vale Indonesia tetap operasi
JAKARTA. PT Vale Indonesia Tbk menyatakan kegiatan operasional fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) di Kabupaten Luwu, Sorowako, Sulawesi Selatan tetap berjalan. Meskipun, harga nikel pada tahun ini ambruk di level US$ 8.000 per ton-US$ 9.000 per ton. Asal tahu saja, sesuai dengan pernyataan Asosiasi Perusahaan Pengolahan dan Pemurnian Mineral Indonesia (AP31), harga nikel anjlok dari Oktober 2016 sekitar US$ 11.000 per ton turun menjadi US$ 8.000 per ton pada Juni 2017. Ambruknya harga nikel, menurut AP31 diakibatkan karena dibukanya keran ekspor mineral mentah oleh pemerintah. Sehingga, merugikan 12 perusahaan nikel. Serta membuat 13 perusahaan smelter nikel menunda operasi sampai harga kembali membaik.