JAKARTA. Harga nikel bangkit di awal pekan seiring dengan kenaikan harga minyak dunia. Penguatan harga nikel awal pekan ini menghapus koreksi di akhir pekan lalu. Mengutip Bloomberg, Senin (21/11) harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange melambung hingga 5,1% ke level US$ 11.400 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir, tembaga menanjak 1,2%. Direktur Utama PT Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan, nikel kembali menguat setelah akhir pekan lalu jatuh cukup tajam. Jumat (18/11) harga nikel tercatat anjlok 3,6% ke level US$ 10.845 per metrik ton.
Sedikitnya, ada tiga faktor penyebab harga nikel ajlok pada akhir pekan lalu. Pertama, masih banyaknya pelaku pasar yang pesimistis dengan kondisi ekonomi global setelah terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS. Kedua, data ekonomi AS mulai dari penjualan ritel, angka pengangguran hingga inflasi menunjukkan perbaikan sehingga semakin mendukung peluang kenaikan suku bunga The Fed. "Dua faktor tadi membuat dollar AS menguat dan menekan harga nikel," papar Ibrahim.