Nikkei Jepang Anjlok, Eskalasi Konflik di Timur Tengah Membebani Sentimen Risiko



KONTAN.CO.ID - TOKYO. Rata-rata saham Nikkei Jepang turun pada hari Rabu (2/10), setelah ketegangan yang meningkat di Timur Tengah membuat investor enggan mengambil risiko, sambil menunggu perkembangan lebih lanjut.

Nikkei merosot 1,6% menjadi 38.013,76 pada jeda siang, sementara indeks Topix yang lebih luas turun 0,79% di 2.669,63.

Baca Juga: IHSG Turun 0,76% Mengawali Rabu (2/10), Ikuti Bursa Asia karena Tensi di Timur Tengah


Iran meluncurkan rudal balistik pada hari Selasa, yang memicu janji Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa musuh bebuyutannya akan membayar mahal atas serangan tersebut.

Teheran mengatakan setiap serangan balasan akan disambut dengan "kehancuran besar," meningkatkan kekhawatiran akan perang yang lebih luas.

"Eskalasi di Timur Tengah telah menghasilkan reaksi klasik risk-off, yang menjadi hambatan bagi ekuitas Jepang secara keseluruhan," kata Charu Chanana, Global Market Strategist and Head of Forex Strategy  di Saxo.

Baca Juga: Saham Asia Anjlok, Minyak Melanjutkan Kenaikan di Tengah Risiko Timur Tengah

Saham teknologi Jepang memimpin penurunan, mengikuti penurunan rekan-rekan mereka di AS setelah penurunan hampir 3% pada indeks Philadelphia SE Semiconductor semalam.

Tiga indeks utama saham Wall Street juga berakhir lebih rendah pada hari Selasa, dengan Nasdaq kehilangan lebih dari 1%, karena suasana *risk-off* menyebar setelah berita serangan Iran.

Saham Tokyo Electron turun 2,76%, Advantest turun 3,7%, dan SoftBank Group merosot 1,64%.

Di luar sektor teknologi, saham perusahaan induk Uniqlo, Fast Retailing, melemah 3,22% dan menjadi yang paling membebani Nikkei, dengan 155 dari 225 konstituen indeks berada di zona merah.

Baca Juga: Tensi Geopolitik Menguat, Ini Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham dari BNI Sekuritas

Saham terkait pertahanan menjadi yang diuntungkan setelah berita tersebut.

Saham Kawasaki Heavy Industries naik 1,62%, setelah reli pada sesi sebelumnya karena spekulasi bahwa sektor ini akan mendapat manfaat dari pemerintahan baru Ishiba.

Saham Inpex naik 4,97%, dan saham energi lainnya juga meningkat, didorong oleh lonjakan harga minyak di tengah kekhawatiran bahwa konflik di Timur Tengah dapat mengganggu pasokan.

Produsen minyak dan batubara menjadi yang berkinerja terbaik di sektor ini, naik sekitar 3%, tepat di belakang penambang yang menguat 4,86%.

Selanjutnya: Manchester United Berhasil Menangkan Banding atas Kartu Merah Fernandes

Menarik Dibaca: Bunga Deposito Bank Mega di Bulan Oktober 2024, Tertinggi 5,25%

Editor: Yudho Winarto