KONTAN.CO.ID - TOKYO. Indeks Nikkei Jepang turun hampir 1% pada hari Senin (15/4). Aksi jual melanda pasar menyusul meningkatnya kekerasan di Timur Tengah. Melansir
Reuters, Nikkei kehilangan 0,97% menjadi 39.138,22 pada 02.07 GMT, meskipun itu jauh dari kerugian awal sebesar 1,78%. Dari 225 komponen Nikkei, 181 turun dibandingkan 44 komponen naik.
Sedangkan, Indeks Topix yang lebih luas merosot 0,37%.
Baca Juga: Harga Minyak Turun Senin (15/4) Pagi, Pasar Menurunkan Premi Risiko Serangan Iran Saham bank-bank dan broker-broker Jepang merosot menyusul laporan pendapatan yang lesu dari perusahaan-perusahaan seperti JPMorgan Chase dan Wells Fargo. Sementara saham-saham sektor chip lokal juga mengikuti jejak rekan-rekan mereka di Amerika Serikat (AS) yang lebih rendah. Raksasa peralatan pembuat chip Tokyo Electron mengalami penurunan terbesar berdasarkan poin indeks dengan penurunan 1,32%. Saham pembuat mesin pengujian chip Advantest turun 2,19%. Daiwa Securities adalah saham keuangan dengan kinerja terburuk di Nikkei, turun 1,82%. Perusahaan sekuritas termasuk di antara kelompok industri dengan kinerja terburuk di Bursa Efek Tokyo, turun 1,2%. Perbankan turun 0,74%. Saham produsen obat Astellas dan operator department store Takashimaya masing-masing anjlok hampir 6%.
Baca Juga: Bursa Asia Jatuh di Tengah Ketegangan Israel-Iran pada Senin (15/4) Latar belakang yang sudah suram dari penurunan lebih dari 1% di seluruh indeks utama Wall Street pada hari Jumat (12/4) menjadi lebih suram setelah Iran melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap wilayah Israel pada akhir pekan.
"Suasana
risk-off (penghindaran risiko) benar-benar menekan ekuitas Jepang," kata Kazuo Kamitani, equities strategist di Nomura Securities. Namun, dengan rata-rata pergerakan 25 hari Nikkei yang ditetapkan untuk bergerak naik mulai hari Selasa seiring dengan keluarnya harga yang lebih tinggi dari sebelum tanggal 8 Maret, gambaran teknisnya akan berubah menjadi lebih positif, kata Kamitani. “Meski kerugian hari ini mungkin mau bagaimana lagi, mulai besok dan seterusnya, saham-saham Jepang bisa menguat,” ujarnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto