JAKARTA. PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) mencapai Rp 20 miliar pada tahun ini. Capex tersebut nantinya akan digunakan untuk kebutuhan maintanance di sepanjang 2012. "Capex tahun ini berasal dari perolehan dana Initial Public Offering (IPO)," jelas Slamet Gunawan, Direktur Keuangan NIKL, Kamis (12/4).Direktur Utama Latinusa Ardhiman TA menambahkan, sepertinya ditahun 2012 ini, target produksi plat timah di tahun 2012 akan turun 30 ribu ton dari 160 ribu ton menjadi 130 ribu ton. Dia beralasan, penurunan tersebut disebabkan NIKL masih dalam tahapan learning curve.Namun sepanjang tahun ini, NIKL akan terus meningkatkan volume penjualan melalui pengembangan pada kualitas produksi dan kepuasan pelanggan serta membuka peluang bagi pelanggan baru.Ardhiman juga menyampaikan, NIKL menargetkan bisa menggenggam market share domestik di atas 50% di tahun Naga Air. Sayangnya, saat ditanyakan target pertumbuhan kinerja tahun 2012, Ardhiman enggan mengungkapkannya kepada wartawan.Sebagai catatan, di tahun 2011 lalu NIKL membukukan kerugian Rp 19,26 miliar, jauh dari hasil 2010 yang untung Rp 74,5 miliar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
NIKL siapkan capex Rp 20 miliar
JAKARTA. PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) mencapai Rp 20 miliar pada tahun ini. Capex tersebut nantinya akan digunakan untuk kebutuhan maintanance di sepanjang 2012. "Capex tahun ini berasal dari perolehan dana Initial Public Offering (IPO)," jelas Slamet Gunawan, Direktur Keuangan NIKL, Kamis (12/4).Direktur Utama Latinusa Ardhiman TA menambahkan, sepertinya ditahun 2012 ini, target produksi plat timah di tahun 2012 akan turun 30 ribu ton dari 160 ribu ton menjadi 130 ribu ton. Dia beralasan, penurunan tersebut disebabkan NIKL masih dalam tahapan learning curve.Namun sepanjang tahun ini, NIKL akan terus meningkatkan volume penjualan melalui pengembangan pada kualitas produksi dan kepuasan pelanggan serta membuka peluang bagi pelanggan baru.Ardhiman juga menyampaikan, NIKL menargetkan bisa menggenggam market share domestik di atas 50% di tahun Naga Air. Sayangnya, saat ditanyakan target pertumbuhan kinerja tahun 2012, Ardhiman enggan mengungkapkannya kepada wartawan.Sebagai catatan, di tahun 2011 lalu NIKL membukukan kerugian Rp 19,26 miliar, jauh dari hasil 2010 yang untung Rp 74,5 miliar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News