Nikon dan Canon merugi di ujung tahun 2012



TOKYO. Pasar cukup terhenyak ketika Nikon Corp, produsen kamera ketiga terbesar asal Jepang harus memangkas proyeksi kinerja bisnis. Harga saham Nikon kemarin di bursa Tokyo merosot 19% menjadi ¥ 2.139 per saham.Penurunan ini yang terbesar sejak Nikon melantai tahun 1985 silam. Nikon juga memimpin kemerosotan terbesar di antara anggota indeks Nikkei 225 Stock Average. Manajemen Nikon memperkirakan laba bersih tahunan di akhir tahun fiskal, per 31 Maret mendatang, kemungkinan sebesar ¥ 38 miliar (US$ 407 juta). Proyeksi perusahaan ini hampir setengah lebih rendah dibanding perkiraan pasar yang bisa mencapai ¥ 60 miliar."Ini kejutan negatif. Nikon perlu waktu satu atau dua kuartal untuk membuktikan bisa meningkatkan kembali harga jual dan marginnya," kata Hisashi Moriyama, analis JPMorgan Chase & Co. Perusahaan yang berbasis di Tokyo ini mengatakan, harga kamera single-lens reflex (SLR) entry level, atau yang bisa digunakan oleh pemula, terus turun sejak November tahun lalu karena pelambatan permintaan dan sengitnya persaingan. Tak hanya bersaing dengan rivalnya, Canon Inc, Nikon dan produsen kamera lainnya saat ini bergantung pada kamera high-end dengan lensa yang bisa ditukar, untuk mempertahankan pasar yang beralih pada kamera ponsel pintar dan menekan permintaan kamera poket.Anti-Jepang di ChinaNikon memperkirakan menjual 7 juta unit kamera SLR selama setahun hingga akhir Maret nanti, lebih rendah dibanding perkiraan sebelumnya 7,1 juta unit. Penjualan lensa juga diturunkan menjadi 9,8 juta unit dari 10 juta. Sedangkan kamera saku 17 juta unit."Permintaan di Eropa mulai melambat dan bisnis di China yang anti-Jepang, lebih buruk dibanding yang diperkirakan," kata Junichi Itoh, Direktur Keuangan Nikon. Perusahaan mengumumkan laba bersih selama 9 bulan hingga Desember sebesar ¥ 32,33 miliar, turun 30% dibanding setahun sebelumnya.Nilai penjualan kamera, menurut Camera & Imaging Products Association di Tokyo turun 14% year-on-year per November lalu. Pengiriman model high-end juga rekor turun 12%. Canon mencatat penurunan laba operasional sebesar 17,9% pada tiga bulan hingga Desember, menjadi ¥ 77,7 miliar (US$ 857 juta). Namun, perusahaan yang juga mengandalkan penjualan mesin fax dan printer ini yakin tumbuh 14% di tahun 2013, ditopang pelemahan yen dan berkurangnya sentimen negatif China terhadap Jepang.


Editor: Sanny Cicilia