KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nikotin sering dianggap sebagai penyebab utama munculnya berbagai masalah kesehatan yang berkaitan dengan merokok. Lantaran opini tersebut berkembang luas, penggunaan produk tembakau alternatif seperti produk tembakau yang dipanaskan, rokok elektrik, maupun kantung tembakau, seringkali disamakan memiliki risiko yang sama. Padahal, berdasarkan hasil kajian ilmiah produk tersebut memiliki risiko yang lebih rendah daripada rokok. Apakah benar jika nikotin dianggap sebagai sumber masalah kesehatan? Berikut penjelasannya lengkapnya.
Baca Juga: Sederhana! Ini 6 Cara Alami Menurunkan Risiko Penyakit Jantung - Nikotin Bukan Sumber Masalah
Mengutip dari laman resmi Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) menyebutkan nikotin tidak menyebabkan kanker. Bahan kimia beracun lainnya dalam rokok seperti TAR dan karbon monoksida yang justru merusak kesehatan. “Orang mengonsumsi rokok, tetapi mati karena asap rokok,” kata Maria Chaplia, Manajer Riset di Consumer Choice Center seperti dikutip dari
indiatimes.com, Selasa (7/3). Dosen Departemen Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) dan ahli toksikologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Shoim Hidayat menjelaskan, TAR merupakan residu yang dihasilkan dari proses pembakaran saat merokok. Proses pembakaran tersebut terjadi di suhu lebih dari 600 derajat Celcius. Saat asap rokok dihirup, TAR akan terpapar ke bagian dalam paru-paru. “Kenapa bisa sakit kanker, jantung, dan paru-paru, salah satunya karena terpapar bahan-bahan toksik seperti TAR, senyawa karbon monoksida dan senyawa berpotensi bahaya lainnya. Jadi bukan nikotin yang menjadi pemicu berbagai masalah kesehatan akibat merokok,” ungkap Shoim, Selasa (7/3). Fakta bahwa nikotin bukan penyebab utama berbagai penyakit turut diperkuat oleh pandangan Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat (US FDA). Menurut situs resmi FDA, nikotin membuat orang untuk tetap menggunakan produk tembakau, namun ribuan bahan kimia yang terkandung dalam asap rokok yang membuat penggunaan produk ini begitu berbahaya.
“Nikotin tempel dan permen karet nikotin sering digunakan dalam terapi pengganti nikotin. Ketika nikotin dikonsumsi dalam bentuk produk tembakau yang dipanaskan, rokok elektrik, atau snus seharusnya tidak menjadi suatu masalah yang lebih besar,” kata Maria.
Baca Juga: Anda Harus Tahu! inilah 5 Penyakit Paru-Paru yang Rentan Menyerang Lansia - Nikotin Dapat Ciptakan Adiksi
Maria menjelaskan efek samping dari nikotin adalah menciptakan ketergantungan. Namun ini bukan satu-satunya alasan mengapa begitu banyak orang tidak bisa berhenti merokok. Mengutip sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2015 dalam jurnal ilmiah Drug And Alcohol Dependence menemukan bahwa potensi ketergantungan pada nikotin sangat rendah tanpa adanya asap tembakau.
Editor: Yudho Winarto