JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku puas dengan penyelenggaraan Jakarta Night Festival (JNF) 2013. JNF 2013 merupakan bagian dari rangkaian perayaan malam tahun baru di Ibu Kota. Menurut dia, penyelenggaraan malam pergantian tahun 2013 jauh lebih teratur jika dibandingkan dengan penyelenggaraan tahun lalu."Saya harus mengakui jauh lebih baik (dari tahun kemarin), dapat nilai 8," kata Jokowi, di RSUP Fatmawati, Jakarta, Rabu (1/1/2014).Salah satu yang menjadi keunggulan, menurut Jokowi, manajemen penonton yang ditertibkan oleh 3000 personel Satpol PP saat kirab budaya. Dalam kirab itu, Jokowi bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama diarak sehingga terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.Selain itu, kata dia, tata panggung juga dinilai baik oleh Jokowi. Ia mengatakan, Pemprov DKI Jakarta akan menyelenggarakan JNF setiap tahun.Catatan lainnya, yang harus diperbaiki adalah masih adanya pedagang liat yang menjajakan dagangannya di lokasi JNF, mulai dari Jalan Medan Merdeka Barat hingga Dukuh Atas."Kalau sudah diatur sedemikian rupa dengan manajemen yang baik, akan kelihatan kok bagaimana hasil acaranya," ujar Jokowi.Kepala Satpol PP DKI Jakarta Kukuh Hadi Santoso mengatakan, berdasarkan evaluasi penyelenggaraan JNF 2012, pengunjung JNF bisa dengan mudah mendekati Jokowi. Pada JNF 2012 lalu, Jokowi hanya dikawal dengan beberapa ajudan dan Satpol PP menerobos lautan manusia yang berada Monas-Bunderan Hotel Indonesia. Akibat aksi warga yang saling dorong mendorong dan berebut untuk dapat bersalaman atau berfoto bersama orang nomor satu di Ibu Kota itu, tak sedikit pengunjung yang terinjak-injak dan pingsan.Tak ingin hal tersebut berulang, Kukuh mengaku menginstruksikan personelnya untuk membentuk barikade pembatas rombongan Jokowi-Basuki dengan para penonton. Sehingga, Jokowi dengan mudah "tebar pesona" dari mobil golf nya tanpa harus mendapat perlakuan tidak diinginkan dari warga."Berarti masyarakat tidak bisa berbondong-bondong langsung foto dengan Pak Gubernur atau Pak Wagub. Kami mohon maaf karena kondisi sebagai gubernur dan wagub memang harus dilindungi," ujar Kukuh. (Kurnia Sari Aziza)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Nilai 8 dari Jokowi untuk Jakarta Night Festival
JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku puas dengan penyelenggaraan Jakarta Night Festival (JNF) 2013. JNF 2013 merupakan bagian dari rangkaian perayaan malam tahun baru di Ibu Kota. Menurut dia, penyelenggaraan malam pergantian tahun 2013 jauh lebih teratur jika dibandingkan dengan penyelenggaraan tahun lalu."Saya harus mengakui jauh lebih baik (dari tahun kemarin), dapat nilai 8," kata Jokowi, di RSUP Fatmawati, Jakarta, Rabu (1/1/2014).Salah satu yang menjadi keunggulan, menurut Jokowi, manajemen penonton yang ditertibkan oleh 3000 personel Satpol PP saat kirab budaya. Dalam kirab itu, Jokowi bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama diarak sehingga terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.Selain itu, kata dia, tata panggung juga dinilai baik oleh Jokowi. Ia mengatakan, Pemprov DKI Jakarta akan menyelenggarakan JNF setiap tahun.Catatan lainnya, yang harus diperbaiki adalah masih adanya pedagang liat yang menjajakan dagangannya di lokasi JNF, mulai dari Jalan Medan Merdeka Barat hingga Dukuh Atas."Kalau sudah diatur sedemikian rupa dengan manajemen yang baik, akan kelihatan kok bagaimana hasil acaranya," ujar Jokowi.Kepala Satpol PP DKI Jakarta Kukuh Hadi Santoso mengatakan, berdasarkan evaluasi penyelenggaraan JNF 2012, pengunjung JNF bisa dengan mudah mendekati Jokowi. Pada JNF 2012 lalu, Jokowi hanya dikawal dengan beberapa ajudan dan Satpol PP menerobos lautan manusia yang berada Monas-Bunderan Hotel Indonesia. Akibat aksi warga yang saling dorong mendorong dan berebut untuk dapat bersalaman atau berfoto bersama orang nomor satu di Ibu Kota itu, tak sedikit pengunjung yang terinjak-injak dan pingsan.Tak ingin hal tersebut berulang, Kukuh mengaku menginstruksikan personelnya untuk membentuk barikade pembatas rombongan Jokowi-Basuki dengan para penonton. Sehingga, Jokowi dengan mudah "tebar pesona" dari mobil golf nya tanpa harus mendapat perlakuan tidak diinginkan dari warga."Berarti masyarakat tidak bisa berbondong-bondong langsung foto dengan Pak Gubernur atau Pak Wagub. Kami mohon maaf karena kondisi sebagai gubernur dan wagub memang harus dilindungi," ujar Kukuh. (Kurnia Sari Aziza)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News