KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (
SRTG) mencatatkan nilai aset bersih atawa
net asset value (NAV) sebesar Rp 48,9 triliun di tahun 2023. Angka itu turun 20% dibandingkan capaian tahun 2022. Direktur Investasi SRTG Devin Wirawan mengatakan, penurunan ini karena gejolak harga komoditas sepanjang tahun 2023 berdampak terhadap harga saham-saham perusahaan portofolio utama Saratoga, yaitu PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). “Fluktuasi harga saham tersebut ikut berdampak terhadap NAV Saratoga pada akhir tahun lalu,” ujar Devin dalam keterbukaan informasi BEI, Senin (18/3).
Direktur Keuangan SRTG Lany D. Wong mengungkapkan, Saratoga berhasil memperkuat likuiditas internal pada tahun 2023. Hal ini terlihat dari penurunan posisi utang yang juga berdampak pada terpangkasnya biaya bunga hingga 49% di tahun 2023.
Baca Juga: Jasa Marga (JSMR) Targetkan Divestasi Tol Trans Jawa pada Semester I 2024 “Keberhasilan ini sejalan dengan upaya perusahaan dalam mengelola modal secara hati-hati di tengah masih berlangsungnya iklim suku bunga dunia yang tinggi,” ungkapnya. Berdasarkan posisi 31 Desember 2023, SRTG berhasil menurunkan utang bersih hingga 62% menjadi Rp 263 miliar, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 688 miliar. SRTG pun mencatatkan arus kas dividen dan divestasi Saratoga di akhir tahun yang mencapai level tertinggi selama tahun 2023, yaitu sebesar Rp 3,9 triliun. “Kami juga berhasil menjaga rasio biaya dan utang tetap berada pada tingkat yang sehat. Biaya operasional terhadap NAV masing-masing sebesar 0,5% dan
loan to value menjadi 0,4% dari sebelumnya 1,1% pada tahun 2022,” ujarnya. Lany menyatakan, tahun ini Saratoga akan terus aktif dalam menjalankan strategi investasinya. Langkah ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap positif. Proses pemilihan umum yang berjalan lancar pada Februari lalu juga menjadi modal yang baik bagi pelaku usaha untuk terus berinvestasi dan mengembangkan bisnis mereka. “Salah satu strategi kami adalah memperkuat investasi di portofolio yang sudah ada atau menambah portofolio baru yang memiliki prospek pertumbuhan bisnis yang baik dalam jangka panjang,” papar dia.
Baca Juga: Produksi Meningkat, Laba Bersih Barito Renewables Energy (BREN) Naik 17% pada 2023 SRTG memiliki sejumlah perusahaan dalam portofolio investasi, baik yang terbuka maupun tertutup. Dari perusahaan terbuka, SRTG berinvestasi di ADRO, MDKA, PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA), dan PT Samator Indo Gas Tbk. (AGII). Sementara dari perusahaan tertutup, SRTG berinvestasi di PT MGM Bosco Logistik (MBL), PT Bersama Digital Infrastructure Asia (BDIA), dan PT Xurya Daya Indonesia (Xurya). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi