Nilai Aset Transaksi Tokocrypto Masih Tumbuh 15% Sejak Awal Tahun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai transaksi aset kripto turun hingga April 2023. Meski begitu, Tokocrypto masih mencatatkan pertumbuhan transaksi.

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat nilai transaksi aset kripto sejak awal tahun hingga April 2023 sebesar Rp 49,26 triliun. Secara tahunan (YoY), jumlah ini merosot 70,52% dibandingkan nilai transaksi pada periode sama tahun 2022.

VP Corporate Communications Tokocrypto Rieka Handayani mengatakan, situasi global memang sedikit menahan laju pertumbuhan transaksi perdagangan di Indonesia secara keseluruhan.


"Namun, kami dapat memastikan bahwa aktivitas perusahaan dan transaksi perdagangan berjalan normal," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (16/6).

Baca Juga: Nilai Transaksi Aset Kripto Diproyeksikan Tertekan Hingga Akhir Tahun

Dia menyebut bahwa tren transaksi Tokocrypto dalam lima bulan terakhir ini cukup baik, seiring dengan pasar kripto yang mulai tumbuh kembali. Tokocrypto mencatatkan adanya pertumbuhan sekitar 15% dari sisi nilai transaksi sejak awal tahun.

"Data transaksi atau daily trading volume perusahaan hingga awal Juni masih stabil di angka US$ 10.000-US$ 15.000 per hari," kata Rieka.

Untuk transaksi pada periode yang sama disebutnya juga masih mencatatkan kenaikan sebesar 8%. Namun Rieke mengatakan kenaikan tersebut belum optimal melihat kondisi market yang belum sepenuhnya pulih dari market crash yang terjadi pada periode kuartal II 2022.

Baca Juga: BlackRock Ajukan Permohonan ETF Bitcoin Spot Ke Regulator Amerika Serikat

Dia juga menegaskan Tokocrypto telah merilis Proof of Reserves atau bukti cadangan yang membuktikan dan memverifikasi bahwa pihaknya memiliki dana yang mencukupi untuk menutupi semua aset pengguna secara secara utuh (1:1), serta memiliki cadangan tambahan.

Secara akumulatif, per 1 Mei 2023 total ekuitas yang dimiliki Tokocrypto adalah US$ 171,37 juta atau setara Rp 2,541 triliun.

Adapun lima token kripto yang paling banyak diperdagangkan di Tokocrypto adalah Toko Token (TKO), Tether (USDT), BIDR, Bitcoin (BTC), dan NanoByte Token (NBT). Ramainya transaksi pada kelima token tersebut lantaran kelima aset tersebut dinilai memiliki fundamental dan roadmap yang baik.

Selain itu, Rieke menyebut beberapa altcoin bisa memanfaatkan fluktuasi pasar kini untuk memberikan peluang bagi para trader dan investor untuk menghasilkan keuntungan yang besar. "Beberapa token kripto telah memberikan pengembalian investasi yang sangat tinggi dalam beberapa tahun terakhir, menarik minat banyak orang untuk berpartisipasi dalam pasar ini," paparnya.

Baca Juga: Sesuai Jadwal, Bursa Kripto Bakal Tetap Meluncur Bulan Ini

Tokocrypto optimistis dengan perkembangan investasi aset kripto di Indonesia yang masih terus menunjukkan angka yang positif. Prospek transaksi aset kripto di Indonesia dengan adopsi blockchain yang semakin tinggi dapat sangat menjanjikan.

Di samping itu, ekosistem blockchain di Indonesia terus berkembang dengan pesat. Banyak startup dan perusahaan yang bergerak dalam pengembangan teknologi blockchain dan aplikasinya.

Pertumbuhan tersebut dilihat dapat memperluas penggunaan aset kripto dalam berbagai sektor, seperti keuangan, logistik, identitas digital, dan lainnya. Ia berpandangan dengan semakin banyaknya kasus penggunaan dan adopsi blockchain, transaksi aset kripto di Indonesia dapat meningkat.

Baca Juga: Pembekuan Aset Ditolak, Harga Aset Kripto Bisa Naik Lagi

"Terlebih pemerintah Indonesia telah menunjukkan minat yang semakin besar dalam mengatur dan memahami aset kripto serta teknologi blockchain. Regulasi yang jelas dan ramah terhadap inovasi dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat dan pelaku industri terhadap aset kripto," sambungnya.

Guna mendorong transaksi, Tokocrypto juga akan terus mengoptimalkan strategi bisnis yang fokus pada bursa kripto sebagai fundamental perusahaan dan meningkatkan inovasi produk, pelayanan, dan keamanan nasabah.

"Strategi kami tetap pada pengoptimalan model bisnis, terus melakukan edukasi dan literasi dengan sumber daya yang kami miliki. Dengan begitu diharapkan perusahaan dapat bertahan dan tumbuh beriringan dengan strategi bisnis yang sehat," imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati