Nilai divestasi saham LINK kembali menyusut



JAKARTA. Divestasi saham PT Link Net Tbk (LINK) oleh para pemegang saham kembali mengalami perubahan. Jumlah saham yang dijual serta harga pelaksanaan berada di bawah target awal yang dibuat oleh para pemegang saham perseroan.

Dalam keterangan resmi PT First Media Tbk (KBLV) disebutkan, perseroan, Asia Link Dewa Pte. Ltd (ALD), dan para pemegang saham penjual lainnya telah menawarkan saham LINK (bookbuilding) sejak 13 Oktober 2014. 

Jumlah saham yang ditawarkan mewakili sekitar 30% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh Link Net. KBLV akan melepas 11% kepemilkan sahamnya di perusahaan penyedia jasa internet ini. Adapun, 11% tersebut merupakan bagian dari total 30% saham yang ditawarkan.


Sebelumnya, jumlah saham yang ditawarkan mencapai 40%. Bahkan, pada prospektus awal, jumlah saham yang dilepas mencapai 60%.  Berdasarkan data PT Sharestar Indonesia selaku Biro Administrasi Efek (BAE) LINK, jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh Link Net 3,04 miliar saham. 

Berarti, total saham yang akan dilepas hanya 912,79 juta saham. Harga penawaran saham dibanderol sebesar Rp 6.000 per saham. Harga ini lebih rendah dari kisaran harga yang telah ditentukan sebelumnya, yakni Rp 6.200-Rp 6.700 per saham. Dengan demikian, nilai divestasi LINK menjadi Rp 5,47 triliun. 

Angka tersebut sekitar separuh dari target awal yang nilainya mencapai Rp 10,9 triliun. Namun, bagian kepemilikan KBLV atas LINK yang dijual tidak berubah, yakni 11% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh LINK. 

Artinya, dari pelepasan ini, perseroan tetap akan meraup dana segar sebesar Rp 2 triliun. Mekanisme penjualan saham LINK milik KBLV ini yaitu perseroan menjual 7,45% kepemilikannya berdasarkan underwriting agreement. 

Kemudian, KBLV  memberikan hak opsi untuk membeli 3,55% sisanya kepada pihak ke tiga berdasarkan option agreement. 

"Perusahaan (KBLV) mengharapkan untuk menjadi pemegang saham tunggal terbesar setelah pelaksanaan rencana transaksi," jelas manajemen KBLV.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto