Nilai dividen tahun depan diprediksi turun, pilih emiten dengan yield di atas 3%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) baru saja melakukan evaluasi minor pada anggota indeks IDX High Dividen 20. Tidak ada perubahan konstituen indeks ini tapi hanya perubahan pembobotan di beberapa saham.

Analis Philip Sekuritas Anugerah Zamzami Nasr menjelaskan dengan evaluasi minor ini, sejatinya yang perlu diperhatikan adalah konsistensi dalam membagikan dividen. Walaupun besaran dividen menurun yield dividen masih tinggi. Hal ini bisa menjadi referensi untuk mengincar deviden ke depan.

"Penurunan harga saham yang lebih dalam dibandingkan penurunan dividen masih dapat menjadi pegangan," jelas Zamzami, Rabu (28/7).


Baca Juga: Bagikan dividen 100% laba, Indocement (INTP): Ini apresiasi bagi pemegang saham

Zamzami mengatakan ukuran yield tinggi bisa dilihat dari patokan yield dividen IHSG yang sebesar 3% dan lebih tinggi dari bunga deposito. "Lebih baik dari dividend yield IHSG sudah baik, kalau lebih baik dari rate deposito tentu lebih baik," imbuh dia.

Sementara itu Analis Samuel Sekuritas Dessy Lapagu melihat dari sektor tambang, di mana PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang mengalami kenaikan dividend payout ratio (DPR) tapi dari nilainya turun. Pada tahun ini PGAS menggunakan 107,16% laba bersihnya untuk dividen, meningkat dari tahun lalu yang hanya 31,28%. Sedangkan dari nilainya, tahun ini hanya Rp 41,56, turun bila dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp 56,99.

Begitu pun dengan PTBA yang menggunakan 92,74% laba tahun 2019 untuk membagi dividen sebesar Rp 326,46. Di tahun lalu sebanyak 77,9% dari laba bersih digunakan untuk membagi dividen senilai Rp 339,63 per saham.

Baca Juga: Anggota IDX High Dividend 20 tidak berubah, begini riwayat pembagian dividennya

Dessy menilai karakteristik keduanya sebagai emiten pelat merah berpotensi bakal membagikan rasio dividen terhadap laba bersih ke depan akan di kisaran yang sama. "Hal tersebut dengan asumsi bahwa tidak terjadi penurunan kinerja keuangan yang signifikan pada akhir tahun ini," kata Dessy.

Dessy melanjutkan untuk PTBA di tahun ini kinerjanya akan lebih rendah dibanding tahun 2019, mengingat volume produksi kurang lebih akan sama dengan semester I-2020. Selain itu meski harga batubara telah membaik, tapi tidak akan lebih tinggi dari harga batubara tahun lalu.

Sementara itu dari sektor perbankan, Kepala Riset Samuel Sekuritas Suria Dharma menjelaskan di tahun lalu bank pelat merah menaikkan rasio dividen terhadap laba bersih karena sebagian untuk mengkompensasi pendapatan pajak yang penuh tantangan di tahun 2019.

Baca Juga: Tak ada perubahan, evaluasi mayor indeks High Dividend 20 akan dilakukan Januari 2021

Meski emiten perbankan anggota indeks High Dividen 20 konsisten memberikan dividen, namun tahun depan nilai dividen diprediksi akan turun. Hal ini sejalan dengan proyeksi laba bersih yang akan turun banyak di tahun ini. "Dengan asumsi payout ratio yang sama pun tentu dividennya akan lebih rendah juga," kata Suria.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati